Airlangga Hartarto diyakini dapat menyelamatkan Partai Golkar dari kehancuran. Untuk itu, Airlangga digadang-gadang untuk maju sebagai ketua umum (Ketum) Partai Golkar menggantikan posisi Setya Novanto.
Ketiganya sepakat mengusulkan Menteri Perindustrian Kabinet Kerja, Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto.
Ketua DPP Partai Golkar Azis Sumual menyesalkan pernyataan Airlangga Hartarto perihal penunjukan Azis Syamsuddin sebagai Ketua DPR RI oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto dan Sekjen Idrus Marham.
Airlangga Hartarto resmi menjabat menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar menggantikan posisi Setya Novanto.
Airlangga Hartarto resmi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar menggantikan posisi Setya Novanto. Apa faktor penyebab Airlangga terpilih secara aklamasi?
Terpilihnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar secara aklamasi menggantikan Setya Novanto sebagai bukti saktinya Presiden Jokowi.
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto diyakini dapat meningkatkan elektabilitas partai setelah mengalami penurunan pasca diterpa kasus dugaan korupsi e-KTP yang menyeret Setya Novanto.
Setelah terpilih menjadi ketua umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto diminta segera untuk mengundurkan diri dari kursi Menteri Perindustrian di Kabinet Presiden Jokowi.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menggantikan posisi Setya Novanto hingga 2019 mendatang. Lalu apakah Munaslub Golkar nanti menyepakati kepemimpinan Arilangga hingga lima tahun ke depan?
Dalam rangka meningkatkan kembali kepercayaan publik, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bakal melakukan revitalisasi pengurus.