Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir menyampaikan pemerintah Indonesia tengah mencoba berkomunikasi dengan berbagai pihak di Filipina untuk memperoleh konfirmasi
Kelompok Abu Sayyaf memandu pasangan asal Indonesia untuk meledakkan bom, kata Menteri Dalam Negeri Filipina
Serangan udara dilakukan setelah pasukan darat menghadapi kesulitan menembus basis Abu Sayyaf di kawasan hutan lebat.
Lorenzana menyebut komandan Abu Sayyaf Hatib Sawadjaan sebagai dalang di balik pemboman gereja.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte bersumpah akan menghancurkan pelaku bom kembar di gereja Jolo, yang mengakibatkan 27 orang meninggal dunia, dan 77 lainnya luka-luka.
Esscom menerima informasi bahwa sebanyak 10 anggota bersenjata Abu Sayyaf berencana menargetkan para pengusaha atau awak kapal asing di laut di sekitar pantai timur Sabah.
Dugaan itu karena kejadian penculikan juga pernah terjadi di wilayah Sabah, Malaysia dan pelakunya merupakan Kelompok Abu Sayyaf.
Beberapa waktu lalu muncul video tiga WNI itu meminta pertolongan kepada Presiden RI Joko Widodo. Video disebar oleh Kelompok Abu Sayyaf.
Setelah melakukan komunikasi dengan pihak Filipina, pemerintah Indonesia mendapatkan identitas dari WNI yang berhasil dibebaskan tersebut.
Korban penyanderaan Abu Sayyaf itu bernama La Utu bin Raali dan La Hadi bin La Adi yang merupakan nelayan Indonesia asal Wakatobi.