https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Menlu Retno Ajak Guatamela Lawan Diskriminasi Kelapa Sawit

Supianto | Selasa, 10/12/2019 16:22 WIB

Guatemala merupakan negara mitra perdagangan terbesar kedu Indonesia di wilayah Amerika Tengah. Menteri Luar Negeri, Retno L.P. Marsudi saat menerima Menteri Luar Negeri Guatemala, Sandra Erica Jovel Polanco di Kementerian Luar Negeri (10/12).

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri, Retno L.P. Marsudi mengatakan, pembukaan kedutaan besar (Kedubes) Guatamela di Jakarta adalah bapak baru hubungan bilateral antara Republik Indonesia dan Guatamela.

"Saya sangat menyambut baik dan menyampaikan selamat atas pembukaan kembali Kedutaan Besar Guatemala di Jakarta," kata Retno usai menerima Guatemala, Sandra Erica Jovel Polanco di Kementerian Luar Negeri (10/12).

Hubungan politik kedua negara selama ini telah berjalan dengan sangat baik, meski tanpa kedutaan di masing-masing ibukota negara.

Baca juga :
KTT ASEAN Ajang Promosi Destinasi Wisata Indonesia

"Pembukaan kedutaan akan menjadi simbol kedekatan kedua negara meskipun dipisahkan oleh jarak yang cukup jauh," ujar Retno.

Dalam pertemuan tersebut, kedua Menlu membahas upaya peningkatan hubungan dan kerja sama bilateral antara lain di bidang ekonomi, termasuk investasi dan perdagangan.

Baca juga :
Apresiasi Kemlu dan TNI Atas Evakuasi WNI di Sudan, HNW: Berharap Keselamatan WNI Terjamin

Guatemala merupakan negara mitra perdagangan terbesar kedu Indonesia di wilayah Amerika Tengah.

Perdagangan bilateral 2018 mencapai USD 50,29 juta dan akan ditingkatkan melalui berbagai mekanisme antara lain Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Forum dan Trade Expo.

Baca juga :
Menlu Sebut 298 WNI di Sudan Akan Dievakuasi pada Tahap Dua

Guatemala juga merupakan negara eksportir produk minyak sawit utama di Amerika Latin.

Retno mengajak Guatemala untuk bekerja sama dengan Indonesia di sektor kelapa sawit utamanya dalam melawan diskriminasi terhadap kelapa sawit.

"Saya juga mengundang Guatemala untuk bergabung menjadi anggota Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC)," ujar  Retno.

Seusai pertemuan, kedua Menlu menandatangani Memorandum Saling Pengertian mengenai Pembentukan Konsultasi Bilateral yang bertujuan sebagai sarana untuk meningkatkan kerja sama secara konkrit.

Dalam kunjungan di Jakarta, Menlu Sandra Jovel juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Sekretaris Jenderal ASEAN dan Direktur Eksekutif Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC).

Kunjungan Menlu Sandra Jovel dan delegasi ke Jakarta, 10-11 Desember 2019, merupakan kunjungan tingkat Menteri Luar Negeri yang pertama kali dilakukan, sejak dibukanya hubungan bilateral RI-Guatemala 26 tahun yang lalu pada tahun 1992. Setahun setelah pembukaan, Kedutaan Besar Guatemala di Jakarta ditutup pada tahun 1993.

Kedubes Guatemala di Jakarta akan dibuka kembali secara resmi oleh Menlu Sandra Jovel dan Menlu Retno pada 10 Desember 2019 petang. Kedubes tersebut merupakan yang ke-6 dimiliki negara tersebut di Asia, serta kedutaan negara asing yang ke-106 di Jakarta.

(Supianto)
KEYWORD :

Retno Marsudi Guatamela Sandra Erica Jovel Polanco Hubungan Bilateral