https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Dubes Swiss Dipanggil Terkait Campur Tangan AS di Iran

Supianto | Kamis, 21/11/2019 09:58 WIB

Markus Leitner dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Iran untuk menyampaikan keluhan mengenai ekspresi dukungan AS terhadap sejumlah kerusuhan yang melanda sejumlah kota Iran selama beberapa hari terakhir. Dari depan Gedung Kementerian Luar Negeri Iran di ibukota Teheran. (Foto: PressTV)

Teheran, Jurnas.com - Pemerintah Iran memanggil duta besar Swiss, yang mewakili kepentingan Amerika Serikat (AS) di Iran, terkait campur tangan Washington dalam urusan internal Republik Islam.

Markus Leitner dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Iran pada Rabu (20/11) untuk menyampaikan keluhan mengenai ekspresi dukungan AS terhadap sejumlah kerusuhan yang melanda sejumlah kota Iran selama beberapa hari terakhir.

Protes meletus di sejumlah kota Iran dalam beberapa hari terakhir setelah pemerintah mengumkan kenaikan harga bahan bakar sebagai bagian dari upaya  menumpulkan efek sanksi AS terhadap ekonomi negara itu.

Baca juga :
Ukraina Kekurangan Senjata untuk Lancarkan Serangan Balasan ke Rusia

Ketika kerusuhan pecah, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo langsung memberikan dukungan para perusuh lewat akun Twitter pribadinya. Secara terpisah, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang mendukung "rakyat Iran" melakukan aksi unjuk rasa.

Pejabat senior Iran mengecam campur tangan ganda AS dan standar ganda terkait protes tersebut. Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan, ekspresi dukungan AS merupakan suatu kebohongan yang memalukan.

Baca juga :
Israel Tuding IAEA Tidak Efektif Awasi Iran

Ia mengatakan, Washington bertanggung jawab melancarkan serangan terorisme ekonomi dan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam berurusan dengan Iran.

"Sebuah rezim yang menghalangi pengiriman makanan dan obat-obatan kepada orang-orang biasa - termasuk orang tua dan pasien - melalui taktik terorisme ekonomi tidak pernah bisa mengklaim dukungan untuk rakyat Iran dengan cara yang memalukan," kata Zarif, Senin (18/11).

Baca juga :
Ukraina Butuh Dana Rp 823,9 Triliun untuk Lindungi Infrastruktur dan Pasukannya

Sementara itu, Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, perusuh sangat sedikit, hanya saja terorganisir, dipersenjatai dan ditugaskan untuk bertindak dengan cara yang diperhitungkan.

"Mereka mengambil tindakan sepenuhnya berdasarkan skema yang telah direncanakan sebelumnya oleh rezim regional reaksioner, Zionis, dan AS," Rouhani pada Rabu (20/11). (PressTV)



(Supianto)
KEYWORD :

Markus Leitner Amerika Serikat Aksi Damai Harga Bensin Iran