https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

China Kebut Pembangunan di Kota Pengganti Hong Kong

| Senin, 19/08/2019 16:50 WIB

China berupaya memanfaatkan kerusuhan di Hong Kong, sebagai peluang untuk mengembangkan Shenzhen menjadi kota yang lebih baik dari Hong Kong. Kota Shenzhen (Foto: AFP)

Beijing, Jurnas.com - Pemerintah China telah meluncurkan rencana untuk mempercepat pembangunan di kota daratan Shenzhen, sebuah kota yang berada di perbatasan China dan Hong Kong.

Dikutip dari AFP, China berupaya memanfaatkan kerusuhan di Hong Kong, sebagai peluang untuk mengembangkan Shenzhen menjadi kota yang lebih baik dari Hong Kong.

Dalam laporan yang disampaikan media pemerintah, China juga menargetkan Kota Shenzhen sebagai salah satu kota terbaik di dunia pada 2025 mendatang.

Baca juga :
TikTok Gugat Negara Bagian Amerika Serikat Montana

Laporan itu termasuk menguraikan niat pemerintah untuk membangun integrasi yang lebih besar antara Shenzhen, dengan Hong Kong dan Makau.

"Pada 2035, kota China selatan itu akan memimpin dunia dalam daya saing ekonomi secara keseluruhan," demikian bunyi laporan tersebut pada Senin (19/8).

Baca juga :
Ekspor Rambut Palsu China ke Korea Utara Melejit

Sementara Hong Kong, mengutip pada pakar yang diwartakan oleh Global Times, berisiko tertinggal akibat demonstrasi besar-besaran pro-demokrasi.

"Jika Hong Kong masih belum siap untuk merangkul peluang untuk bergabung dengan pembangunan negara, maka pembangunan kota itu akan sangat terbatas di masa depan. Sementara Shenzhen berjalan pada kecepatan yang jauh lebih cepat," kata profesor di Beihang University, Tian Feilong.

Baca juga :
China Geser Jepang sebagai Pengekspor Mobil Terbesar Dunia

Setelah diberi status Zona Ekonomi Khusus, Shenzhen berubah dari desa nelayan yang sepi menjadi raksasa teknologi. Kota ini sudah menjadi bagian penting dari kebijakan Beijing "Kawasan Teluk Besar", yang merencanakan integrasi yang lebih besar antara Hong Kong, Makau, dan provinsi daratan Guangdong.

Menurut dokumen kebijakan, Beijing tertarik untuk menarik tiga wilayah lebih dekat, "memperkaya" praktik satu negara, dua sistem, dan "terus meningkatkan rasa identitas dan kekompakan rekan senegaranya Hong Kong dan Makau" melalui lintas batas kegiatan budaya.

()
KEYWORD :

Hong Kong Kota Shenzhen China