Beijing, Jurnas.com - China menyebut Amerika Serikat (AS) telah merusak perdamaian di Taiwan, dengan memicu pengeluaran untuk pertahanan dan penjualan senjata ke negara tersebut.
Pernyataan itu dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan China, pada Rabu (24/7), dalam sebuah komentar di atas kertas putih, dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, pemerintah AS menyetujui penjualan senjata senilai US$2,2 miliar atau Rp31,2 triliun ke Taiwan, termasuk 108 tank M1A2T Abrams. Kesepakan itu terjadi di tengah perang dagang China-Washington.
"Penjualan itu untuk kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS dengan mendukung Taiwan upaya terus-menerus memodernisasi angkatan bersenjatanya dan mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel," kata Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan Pentagon, Senin (8/7) waktu setempat.
Badan Kerjasama itu lebih lanjut menggambarkan Taiwan sebagai kekuatan penting bagi stabilitas politik, keseimbangan militer, dan kemajuan ekonomi di kawasan itu.
Dilansir dari PressTV, sekitar 250 rudal Stinger juga berada dalam kesepakatan itu dan beberapa peralatan lain yang juga dilaporkan diminta Taiwan.