https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Unicorn Garap Bisnis Umrah, Ribuan Jasa Travel Terancam Pailit

| Rabu, 17/07/2019 17:34 WIB

Asbihu NU menyebut, tak kurang dari 3.000 travel penyedia jasa haji dan umrah terancam pailit dengan adanya kesepakatan tersebut. Ketua Umum Asbihu NU Hafidz Taftazani (tengah)

Jakarta, Jurnas.com – Keputusan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggandeng unicorn Traveloka dan Tokopedia menuai protes.

Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama (Asbihu NU) menyebut, tak kurang dari 3.000 travel penyedia jasa haji dan umrah terancam pailit dengan adanya kesepakatan tersebut.

Pasalnya, jika nantinya jasa umrah juga dibidani oleh kedua startup unicorn tersebut, maka konsumen berpeluang besar akan meninggalkan ribuan travel yang selama ini meramaikan bisnis umrah di Tanah Air.

Baca juga :
Ziarah Rohani SiCepat Ekspres Berangkatkan 22 Orang Karyawan Ibadah Umrah

“Jika nanti penyelenggaraan umrah sistem yang berlaku bagi unicorn itu masuk, apapun alasannya, nanti tidak ada lagi yang mendaftar di perusahaan-perusahaan (umrah) tersebut. Semuanya mendaftar pada unicorn,” kata Ketua Umum Asbihu NU Hafidz Taftazani dalam konferensi pers, pada Rabu (17/6) di Jakarta.

“Misalnya kita sekarang beli tiket, kita beli di satu dari tiga unicorn yang besar. Kita tidak akan membeli kepada travel, tapi unicorn. Ini yang jadi masalah kami,” imbuh dia.

Baca juga :
Arab Saudi Perpanjang Durasi Tinggal Jemaah Umrah Sudan

Karena itu, Asbihu NU meminta Kementerian Agama dan DPR memberikan perlindungan terhadap ribuan penyelenggara umrah dari kebijakan yang berpotensi membuat mereka bangkrut.

“Karena titik tekan kami bukan bisnisnya tapi ibadahnya. Ini yang harus dimengerti oleh semua pihak,” tandas dia.

Baca juga :
Erick Thohir Pilih Umrah di Tengah Dinamika Politik saat Lebaran

Seperti diketahui, Menkominfo Rudiantara menggandeng Tokopedia dan Traveloka untuk menyediakan aplikasi umrah digital. Kendati demikian, kedua unicorn ini menurut Rudiantara tidak akan menjadi lembaga penyedia jasa layanan umrah.

Hal ini disambut oleh Menteri Agama Lukman Saifuddin. Menurut dia, diharapkan para biro travel yang selama ini mengelola umrah, dapat bersinergi dengan unicorn tersebut.

“Menteri agama itu kan politisi, kami praktisi. Sekarang sudah tidak perlu jawab hal-hal semacam itu. Lihat saja taksi sekarang, taksi sudah habis, tinggal BlueBird, lainnya sudah Grab dan Gojek. Sekarang, penjual tiket sekarang sudah tidak ada agen tiket,” tegas dia.

()
KEYWORD :

Startup Unicorn Umrah