https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Kementan Dorong Morowali Jadi Kawasan Pertanian Organik

Supianto | Selasa, 16/07/2019 09:50 WIB

Pertanian organik berpotensi menjadi motor penggerak perekonomian Morowali kedepan. Dengan pengawalan dari Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman berharap konsumen bisa tenang merayakan Lebaran karena mendapatkan harga kebutuhan pangan pokok yang terjangkau.

Jakarta, Jurnas.com - Selama ini Kabupaten Morowali dikenal sebagai lumbung nikel. Ternyata daerah yang berasal dari bahasa Suku Wana ini juga punya potensi sebagai lumbung pangan organik pertama di Sulawesi Tengah.

Hal itu disampaikan Bupati Morowali, Taslim saat berkunjung ke Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) di Jakarta. Ia menjelaskan pertanian organik berpotensi menjadi motor penggerak perekonomian Morowali ke depan.

"Kami dalam hal ini, ingin mencoba mewujudkan keinginan kami, mimpi kami, menjadikan Morowali sebagai Kabupaten organik pertama di Sulawesi Tengah, terutama untuk komoditas padi," ungkap Taslim.

Baca juga :
Anggota DPR: Ramadan Merupakan Kesempatan Berbagi Dengan Sesama

Ia meminta pemerintah pusat dalam hal ini Kementan dapat mendukung pengembangan budidaya padi organik di Morowali. Dukungan tersebut diharapkan dapat diberikan secara menyuluruh dari hulu hingga hilir, termasuk kemudahan mengurus sertifikasi organik hingga inovasi atau mekanisasi pertanian, sehingga dapat memberi dampak positif terhadap peningkatan produksi pangan di Morowali.

Taslim mengaku sebagai bagian dari rencana pengembangan wilayah padi organik, pihaknya telah bekerjasama dengan Nusantara Organic SRI Center (NOSC) Sukabumi, dan melakukan Musim Tanam Pertama pada lahan pertanian organik di beberapa desa yang berada di wilayahnya.

Baca juga :
KLB Moeldoko Ajukan PK, Demokrat Sulteng Minta Perlindungan Hukum ke Pengadilan Tinggi

"Hasilnya luar biasa, ada satu desa, Limbo Makmur, Kecamatan Bumi Raya, produktivitasnya mencapai delapam ton perhektar. Ini permulaan yang baik. Dalam lima tahun kedepan, setengah dari 6500 hektar lahan sawah di Morowali, saya targetkan dapat dikembangkan menjadi pertanian organik," jelas Taslim.

Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Budi Indra Setiawan mengungkapkan Kabupaten Morowali memiliki keunggulan daerah dalam mengembangkan padi organik. Target membangun pertanian organik sejalan dengan agenda utama Kementerian Pertanian dalam manciptkan 1000 desa organik di Indonesia.

Baca juga :
Menaker Apresiasi Penyerahan Alat Berat ke BLK Morowali

"Kami akan mendukung penuh upaya tersebut, baik dengan berbagi pengalaman, bimbingan dan bantuan, akan kami dukung sepenuhnya," ungkap Budi.

Ke depannya, Budi berharap pertanian organik di Morowali tidak terbatas pada komoditas padi, tetapi juga dapat diterapkan pada komoditas perkebunan lainnya seperti pala, cengkeh, sawit dan kakao dapat menyusul untuk dikembangkan secara organik.

"Saya minta semua pihak segera menindaklanjuti, sehingga dalam waktu dekat, kita dapat mencanangkan Pilot Project pertanian organik di Morowali, dan kedepannya organik ini tidak hanya untuk tanaman pangan tetapi juga untuk komoditas perkebunan," ujar Budi.

(Supianto)
KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Morowali Pertanian Organik Sulawesi Tengah