https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Hasil UN Jadi Rujukan Pelatihan Guru Mapel

| Rabu, 29/05/2019 07:10 WIB

Supriano menjelaskan, jika sebelumnya materi pelatihan bersifat umum, kini pelatihan akan fokus pada subjek yang menjadi kekurangan Direktur Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Supriano

Jakarta, Jurnas.com – Hasil ujian nasional (UN) tahun ini akan digunakan sebagai rujukan dalam pelatihan guru mata pelajaran (mapel) se-Indonesia.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Supriano menjelaskan, jika sebelumnya materi pelatihan bersifat umum, kini pelatihan akan fokus pada subjek yang menjadi kekurangan dari guru atau sekolah bersangkutan.

“Pelatihan akan dilaksanakan berdasarkan zona, sehingga modul yang disiapkan bukan lagi secara umum, melainkan dipecah berdasarkan unit-unit,” kata Supriano pada Rabu (29/5) di Jakarta.

Baca juga :
33.516 Peserta Ikuti Pelatihan Kurikulum Merdeka Kemenag

Supriano menekankan, dengan adanya pelatihan berbasis zona, permasalahan antar zona belum tentu sama. Bahkan jika antar zona memiliki masalah di mapel yang sama, masih ada kemungkinan terdapat perbedaan pada materi mapel yang akan diajarkan.

“Misalnya zona A dan zona B sama-sama matematika, tapi bisa jadi berbeda dalam materinya. Kan matematika ada aljabar, aritmetika, algortitma, dan lain sebagainya,” terang dia.

Baca juga :
BAN PAUD dan PNF Gunakan Dua Skema Akreditasi Tahun Ini

Adapun untuk prosesnya, lanjut Supriano, sebelum dilaksanakannya pelatihan guru berbasis zona, pemerintah pusat terlebih dahulu akan menyiapkan instruktur nasional.

Para instruktur nasional inilah kemudian akan melatih guru inti, yang nantinya akan bertanggung jawab pada mapel di zona masing-masing, melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

Baca juga :
20 Perguruan Tinggi "Menikah" dengan LKP Lewat Program RPL

“Untuk MGMP kita berbasis tiga On dan lima In. In pertama, refleksi antar guru di satu zona. Kemudian In kedua dibuatkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang masih berbeda-beda antar guru. Setelah itu, masuk ke On satu, di mana guru mempraktikkan RPP kepada siswa di kelas,” papar Supriano.

Selanjutnya, dari hasil pembelajaran guru secara bertahap akan memasuki In ketiga, On kedua, dan In keempat untuk melakukan perbaikan dan praktik pembelajaran secara bergantian.

“Lalu masuklah ke In kelima untuk penyempurnaan atau perumusan best practice. Kalau dihitung, pelatihan ini total waktunya 82 jam,” tandas dia.

()
KEYWORD :

Ujian Nasional Pelatihan Guru Kemdikbud