https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Migran dan Pengungsi Rentan Penyakit Menular

Supianto | Selasa, 22/01/2019 17:18 WIB

Migran dan pengungsi di Eropa rentan terhadap penyakit tidak menular dan menular di Eropa Ilustrasi pengungsi. (Foto: Reuters)

Geneva - Lembaga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, migran dan pengungsi di Eropa rentan terhadap penyakit tidak menular dan menular, serta penyakit kronis akibat kemiskinan atau perubahan gaya hidup dan makanan yang kurang sehat.

Dalam laporan pertamanya tentang kesehatan para pengungsi dan migran di Wilayah Eropa WHO, badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merangkum bukti terbaru yang lebih dari 13.000 dokumen.

Meskipun pengungsi dan migran tampaknya kurang terpengaruh dibandingkan populasi inang mereka dengan banyak penyakit tidak menular pada saat kedatangan, lamanya mereka tinggal di negara tuan rumah meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, stroke atau kanker.

Baca juga :
Korban Tewas Topan Mocha di Myanmar Tembus 145 Orang

Laporan itu juga mengatakan, migran dan pengungsi juga cenderung mengubah gaya hidup mereka untuk melakukan aktivitas fisik yang lebih sedikit dan mengkonsumsi makanan yang kurang sehat, yang dapat menyebabkan risiko tinggi terserang penyakit kronis.

Sementara itu, lanjut laporang tersebut, proses pemindahan itu sendiri dapat membuat pengungsi dan migran lebih rentan terhadap penyakit menular.

Baca juga :
WHO Nyatakan Mpox Tidak Lagi Darurat Kesehatan Global

Misalnya, proporsi pengungsi dan migran di antara kasus tuberculosis (TB) negara tuan rumah sangat bervariasi tergantung pada prevalensi TB dalam populasi tuan rumah; dan bahwa proporsi yang signifikan dari para migran dan pengungsi yang positif HIV memperoleh infeksi setelah mereka tiba di Eropa.

Secara umum, pengungsi dan migran memiliki insiden, prevalensi, dan tingkat kematian yang lebih tinggi untuk diabetes daripada populasi inang, dengan tingkat yang lebih tinggi pada wanita.

Baca juga :
COVID-19 Bukan Lagi Darurat Kesehatan Global

Oleh karena itu, WHO menyarankan daftar tindakan yang harus diambil negara tuan rumah, seperti memberikan cakupan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau serta perlindungan sosial untuk semua pengungsi dan migran terlepas dari status hukum mereka.

(Supianto)
KEYWORD :

Migran Eropa Pengungsi Organisasi Kesehatan Dunia