https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

AS "Rusak" Perdamaian Korut-Korsel

Mutiul Alim | Selasa, 16/10/2018 20:06 WIB

Sanksi yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump dinilai sebagai biang kerok yang menghalangi kemajuan perdamaian Korea Utara dan Korea Selatan. Bendera kebangsaan Korea Utara (L), Korea Selatan dan Amerika Serikat (Foto: Yonhap News)

Pyongyang – Media pemerintah Korea Utara mengecam Amerika Serikat atas upaya "jahat" mempertahankan sanksi terhadap Pyongyang.

Menurut Korean Central News Agency (KCNA), sanksi yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump dinilai sebagai biang kerok yang menghalangi kemajuan perdamaian Korea Utara dan Korea Selatan.

Dilansir dari AFP, Korut tidak pernah membuat janji eksplisit untuk menyerahkan persenjataan nuklirnya. Sementara Dewan Keamanan PBB berulangkali menyerukan sanksi dan pembekuan fasilitas nuklir dan rudal Korut.

Baca juga :
Rusia Kirim Jet Su-27 untuk Cegah Pesawat AS Langgar Perbatasan

Washington pun dalam hal ini masih bersikukuh mendesak Pyongyang segera melakukan denuklirisasi, tanpa berbicara soal kelonggaran sanksi.

“Washington sedang memainkan permainan ganda,” demikian bunyi tulisan di KCNA atas nama Kim Chol Myong edisi Selasa (16/10).

Baca juga :
Harga Minyak Naik, Dipicu Kekhawatiran Pengetatan Pasokan

“Kebijakan yang bermusuhan dan timbal balik tidak bisa berjalan bersama. Negosiasi tidak akan mengalami kemajuan jika ada hambatan sanksi,” lanjutnya.

Tidak ada rincian tentang sosok Kim Chol Myong. Namun selama ini tulisan yang tertera di KCNA selalu memiliki persetujuan dari pihak yang berwenang.

Baca juga :
Perbudakan Modern Paling Tinggi di Korea Utara, Eritrea, dan Mauritania

Tulisan tersebut diterbitkan selang beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengunjungi Pyongyang. Pompeo mengatakan telah ada pembicaraan produktif tentang denuklirisasi.

(Mutiul Alim)
KEYWORD :

Korea Utara Korsel Amerika Serikat