https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Kalah Ancaman, Amerika "Tuding" Negara lain Pembunuh Khashoggi

Supianto | Selasa, 16/10/2018 08:10 WIB

Setelah berbincang dengan Raja Salman, Trump berkata sang monarki `menyangkal keras mengetahui soal pembunuhan. Dia benar-benar tidak tahu.`
  Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Putranya Mohammed bin Salman (Foto: Hassan Ammar/AP)

Washington – Arab Saudi disebut membunuh jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul. Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan, akan menghukum seberat-beratnya jika negara itu terbukti membunuh kolumnis untuk koran Washington Post.

Saudi juga mengatakan, akan menghukum siapa pun yang mengancam keamanan negaranya. Sehari setelah Negeri Petro Dolar mengeluarkan ancaman, Presiden AS, Donald Trump lalu mengatakan, kemungkinan bukan Saudi dalang di balik menghilangnya jurnalis Jamal Khashoggi.

Trump justru membuka kemungkinan adanya pembunuh yang membelot yang menghabisi nyawa jurnalis Saudi tersebut setelah berbincang dengan Raja Salman pada pagi harinya.

Baca juga :
AS dan PBB Kecam Rasisme Fans Valencia di Mestalla

"Kami tidak akan menutup-nutupi apa pun," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih Senin (15/10) waktu setempat.

"Raja menyangkal keras mengetahui soal pembunuhan. Dia benar-benar tidak tahu, mungkin, saya tidak mau menerka-nerka apa yang ada di dalam kepalanya tetapi bagi saya terdengar seperti ada kecurigaan pembunuhnya adalah seorang yang membelot, siapa tahu? Kami akan mencoba menyelidikinya segera, tapi Raja Salman dengan pasti menyangkal," tambahnya.

Baca juga :
Microsoft Sebut Peretas China Memata-matai Infrastruktur Vital AS

Presiden lantas mengumumkan akan mengirim Menteri Luar Negeri Mike Pompeo ke Riyadh untuk bertemu dengan monarki Saudi.

Khashoggi, jurnalis Saudi menghilang setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Di hari yang sama 15 warga Saudi, termasuk beberapa pejabat negara, tiba di Istanbul dan mengunjungi gedung diplomasi sementara Khashoggi masih berada di dalamnya.

Baca juga :
AS Tuding Grup Wagner Pasok Rudal ke RSF di Sudan

Semua individu tersebut dinyatakan telah meninggalkan Turki.

Otoritas Saudi belum memberikan penjelasan soal nasib Khashoggi, sementara beberapa negara terutama Turki, AS dan Inggris  mendesak kasus ini diselesaikan sesegera mungkin.

Trump berkata dalam perbincangan telepon dengan Raja Salman, kerajaan secara bulat menegaskan tak tahu-menahu soal hilangnya Khashoggi.

"Penyangkalannya kepada saya sangat meyakinkan bahwa dia sama sekali tidak tahu-menahu. Pangeran juga tidak tahu-menahu," kata Trump, merujuk kepada Putra Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman.

Trump menghadapi tekanan dari penegak hukum yang memintanya menyatakan Arab Saudi bertanggung jawab atas penculikan atau pembunuhan Khashoggi.

 

(Supianto)
KEYWORD :

Arab Saudi Turki Jamal Khashoggi Amerika Serikat