https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Kelebihan Asupan Gula Ganggu Kesehatan Mental?

Eka Wahyu Pramita | Senin, 13/08/2018 10:21 WIB

Gula mungkin tidak hanya buruk untuk gigi dan lingkar pinggang, tapi juga kesehatan mental Anda. Benarkah? Ilustrasi Gula

London - Peneliti di University College London (UCL). seperti yang dikutip dari laman berita Antara, membandingkan laporan asupan gula oleh lebih dari 8.000 orang dalam penelitian jangka panjang di Inggris dengan suasana hati mereka.

Partisipan yang merupakan pegawai negeri, dimonitor selama 1985-1988, dan mengisi kuesioner setiap setiap beberapa tahun. Peneliti menganalisa data studi yang mempelajari hubungan antara asupan gula dan "gangguan mental umum" (CMD) seperti rasa cemas dan depresi.

Tim UCL menemukan pria yang mengonsumsi lebih banyak makanan dan minuman manis punya kemungkinan lebih besar menderita gangguan mental setelah lima tahun.

Baca juga :
Fadel Muhammad: RUU Omnibus Law Kesehatan Berpotensi Menyengsarakan Masyarakat

Mereka menyimpulkan, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports, bahwa "asupan gula yang lebih rendah bisa dikaitkan dengan kesehatan psikologis yang lebih baik." Namun ahli gizi Catherine Collins, juru bicara British Dietetic Association, mengatakan bahwa hasil ini "belum terbukti".

Masalahnya adalah jumlah konsumsi gula dilaporkan sendiri oleh partisipan dan asupan gula dari alkohol tidak dihitung. Para periset tersebut, katanya, tampaknya merancukan gula alami dari bahan makanan seperti susu, dan gula yang ditambahkan ke minuman panas atau permen.

Baca juga :
Gus Muhaimin Pastikan DPR Tampung Aspirasi Nakes Soal RUU Kesehatan

"Mengurangi asupan gula sangat baik untuk gigi, dan mungkin juga baik untuk berat badan, tapi sebagai perlindungan terhadap depresi? Tidak terbukti," kata Collins.

Pakar nutrisi Tom Sanders sepakat hasilnya harus ditafsirkan "dengan hati-hati". "Dari sudut pandang ilmiah sulit untuk melihat bagaimana gula dalam makanan berbeda dari sumber karbohidrat lain pada kesehatan mental karena keduanya dipecah menjadi gula sederhana di usus sebelum diserap," katanya seperti dilansir AFP

Baca juga :
Temui Perwakilan Organisasi Kesehatan, DPR Pastikan Pembahasan RUU Kesehatan Tetap Berjalan
(Eka Wahyu Pramita)
KEYWORD :

Gula Kesehatan Mental