Sabtu, 20/04/2024 15:49 WIB

Surplus Neraca Perdagangan di Bulan Oktober US$ 21 Miliar

Ekspor di Oktober sebesar US$ 12,68 miliar atau naik 0,88% dibandingkan September 2016

Ilustrasi BPS (RRI)

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) neraca perdagangan di bulan Oktober 2016 surplus US$ 21 miliar dengan ekspor US$ 12,68 miliar dan impor US$ 11,47 miliar.

Secara kumulatif Januari-Oktober 2016, juga surplus US$ 6,93 miliar dengan ekspor US$ 117,09 miliar dan impor US$ 110,17 miliar.

"Meskipun ada surplus, baik ekspor maupun impor masih alami pertumbuhan negatif," ungkap Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto, Selasa (15/11/2016).

Ekspor di Oktober sebesar US$ 12,68 miliar atau naik 0,88% dibandingkan September 2016. Ekspor migas turun 2,85% dari US$ 1,06 miliar menjadi US$ 1,03 miliar.

Ekspor non migas naik 1,22% dari US$ 11,51 miliar menjadi US$ 11,65 miliar. Dibandingkan dengan Oktober 2015, ada kenaikan 4,60% dari US$ 12,12 miliar.

"Sejak Agustus mulai ada kenaikan ekspor dibandingkan tahun lalu sudah lebih tinggi, kita harapkan kembali naik," terang Kecuk.

Ekspor nonmigas Oktober 2016 mencapai US$11.65 miliar, naik 1‘22 persen dibanding September 2016, sementara dibanding ekspor Oktober 2015 naik 8,43 persen.

Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Oktober 2016 mencapai US$117.09 miliar atau menurun 8,04 persen dibanding periode yang sama tahun 2015.

Ekspor Nonmigas

Demikian juga ekspor nonmigas yang mencapai US$106.37 miliar atau menurun 4,65 persen.

Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Oktober 2016 terhadap September 2016 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$287.1 iuta (19,02 persen). Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$158,8 juta (37.28 persen).

Ekspor nonmigas ke Tiongkok Oktober 2016 mencapai angka terbesar yaitu US$1.68 miliar, disusul Amerika Serikat US$1.30 miliar dan Jepang US$1.14 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 35,37 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar US$122 miliar.

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Oktober 2016 turun 2,59 persen, dibanding periode yang sama tahun 2015, dan ekspor hasil tambang dan lainnya turun 14.30 persen.

Demikian juga ekspor hasil pertanian turun 13,81 persen.

Menurut provinsi asaI barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Oktober 2016 berasal dari Jawa.

Barat dengan nilai US$21 ,06 miliar (17,98 persen), diikuti Jawa Timur US$15,34 miliar (13,10 persen) dan Kalimantan Timur US$11.20 miliar (9,57 persen).

KEYWORD :

BPS Neraca Perdagangan Oktober 2016 Suhariyanto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :