Marlen Sitompul | Selasa, 15/11/2016 13:39 WIB
Ketum Partai Demokrat SBY
Jakarta - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul menjadi "anjing" penjaga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama menjabat dua periode sebagai presiden.
Ruhut mengaku sebagai barisan terdepan yang siap menggonggong dalam setiap kesempatan untuk mengamankan
SBY dan keluarganya jika ada pihak-pihak yang mencoba mengganggu.
Namun, kali ini Ruhut merasa kecewa dengan sikap
SBY yang selama ini dinilai sebagai negarawan. Rasa kecewa Ruhut atas pernyataan
SBY menanggapi aksi demo akbar sejumlah Ormas Islam pada 4 November yang lalu.
"Sangat aku sesalkan ada kata-kata lebaran kuda dari Pak
SBY. Tidak pantas karena dia pernah jadi presiden dua periode dan saya ini pernah jadi anjingnya 12 tahun," kata Ruhut, Jakarta, Selasa (15/11).
Hal itu menanggapi pernyataan
SBY jelang demo akbar sejumlah elemen masyarakat dan Ormas Islam pada 4 November yang lalu. Dimana,
SBY menyebut "Kalau (pendemo) sama sekali tidak didengar, diabaikan, sampai
Lebaran kuda masih ada unjuk rasa itu."
Kata Ruhut,
SBY menanggapi informasi dari pihak yang salah terkait aksi demo akbar tersebut. "Karena itu aku sedih lihat bapak
SBY bicara di media. Karena beliau hanya mendengar medsos dan bisikan yang salah, polisi sudah bekerja," tegas Ruhut.
Dalam kesempatan itu, Ruhut berharap agar
SBY kembali ke jalan yang benar. "Aku tetap sayang asal Pak
SBY kembali ke jalan yang benar. Karena kalau kemarin itu dia salah," tandasnya.
Diketahui,
Ruhut Sitompul menyatakan akan mengundurkan diri sebagai pengurus
Partai Demokrat dan Anggota DPR. Bahkan, Ruhut telah mengirim surat pengunduran diri kepada
SBY selaku pimpinan partai.
Kepergian Ruhut dari
Partai Demokrat, tentu
SBY akan kehilangan "anjing" penjaga yang selama ini melindungi dan siap mennggonggong dari pihak-pihak yang mencoba mengganggu.
KEYWORD :
Anjing Penjaga SBY SBY Kehilangan Anjing Ruhut Sitompul Ruhut Lawan SBY Partai Demokrat SBY Le