Kamis, 18/04/2024 10:48 WIB

Ada Kejanggalan Pada Aksi Bom Samarinda

Biasanya pelaku teror berusaha menyembunyikan tanda latar belakang dirinya

Jakarta - Anggota komisi III DPR fraksi PKS Abubakar Alhabsyi mengatakan terdapat kejanggalan pada aksi peledakan bom di gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu kemarin (14/11/2016). Pasalnya, pelaku bom mengenakan pakaian bertuliskan kalimat jihad yang berasosiasi pada kelompok teroris tertentu.

Biasanya, kata dia, pelaku teror sedapat mungkin menghilangkan jejak agar latar belakang dirinya tidak teridentifikasi.

"Tersangka pelaku pengeboman menggunakan kaos yang sangat mencolok bertuliskan Jihad Way of Life, sepertinya kurang masuk akal. Karena pelaku teror pada umumnya tidak menggunakan atribut yang mencolok agar tidak dicurigai dan tidak mudah untuk diidentifikasi," ujar Abubakar di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/11/2016).

Menilai tidak biasa, Abubakar curiga ada tujuan tertentu dibalik aksi kekerasan tersebut. Kendati demikian, ia mengku tidak ingin berspekulasi dengan harapan polisi segera dapat mengungkap motifnya.

"Saya tidak paham apa motivasinya, bisa jadi ini sebagai bagian dari provokasi dan framming terhadap islam," ungkapnya.

KEYWORD :

Peledakan Bom Samarinda Anggota komisi III fraksi PKS Abubakar Alhabsyi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :