Kamis, 25/04/2024 22:41 WIB

DEMO 4 NOVEMBER

Gas Air Mata Dilepas, Demonstran Bubar

Dihadapan aparat keamanan yang menghadangnya, massa sempat menekan untuk berusaha melewati garis pembatas.

Demonstran langsung menepi menghindari gas air mata.(foto:hatim/jurnas)

Jakarta - Massa aksi demonstrasi umat Islam menuntut pengusutan gama/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">penistaan agama saat ini masih berlangsung di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (4/11). Hingga pukul 19.20 WIB, massa terus menyuarakan tuntutannnya.

Di hadapan aparat keamanan yang menghadangnya, massa sempat menekan untuk berusaha melewati garis pembatas. Ketegangan pun terjadi dimana yang berusaha melewati kawat berduri mendapatkan hadangan dari pasukan Brimob yang sejak awal siaga.

Ditengah ketegangan tersebut, seorang orator aksi meneriakkan kata Revolusi yang langsung diikuti para demonstran.

"Revolusi...Revolusi...Revolusi," pekiknya.

Bersamaan dengan situasi itu, seluruh bendera aksi diberdirikan tegak. Ketegangan semakin memuncak dan pekik revolusi semakin menggema.

Tampak barisan massa aksi di sisi paling depan menggeliatkan perlawanan. Mereka mengayunkan tongkat bendera aksi ke arah polisi. Tak hanya itu, ketegangan makin menjadi. Pasalnya, terjadi hujan lemparan botol air mineral dari massa aksi ke arah pihak keamanan.

Polisi merasa terdesak, tiba-tiba rentetan kembang api meluncur mengarah ke massa aksi yang terus mendesak. Kepulan asap mengandung gas dari kembang api seketika membuat massa menjadi buyar konsentrasinya.

Efek perih sangat dirasakan dari kepulan asap yang menyebar. Tidak hanya perih dimata, tapi juga membuat sesak nafas di dada. Di tengah barisan massa yang tunggang lunggang, ketua FPI Habib Rizieq menginstruksikan agar massa tetap bertahan.

"Massa jangan bubar. Massa harus tetap," ujar Habib Rizieq.

Kendati konsentrasi massa pecah, namun terdapat massa aksi yang nekat bertahan. Mereka juga sebagian berusaha menarik rekan-rekannya untuk bertahan.[]

KEYWORD :

jurnas demo 4 November massa bergerak halaman istana negara penjarakan ahok penistaan agama ga




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :