Patrice Evra.(foto:juventus)
Torino - Olympique Lyon, tim asal Perancis, pada laga Liga Champion Kamis (3/11) dinihari berhasil menahan imbang 1 - 1 tuan rumah, Juventus. Hasil laga ini begitu membekas pada skuad Juventus. Meski tuan rumah memenangi ball poessession, namun pada babak kedua tuan rumah mulai kendur dan banyak melakukan kesalahan.
Pemain bertahan asal Perancis, Patrice Evra, malah membantah jika para pemain mengalami kelelahan. Menurutnya, Juventus kehilangan jati dirinya pada sepertiga akhir permainan.
"Kami kehilangan kepercayaan diri kami sendiri. Kami dapat membuat suatu alasan seperti kelelahan, tapi itu tidak ada. Kebenarannya adalah bahwa kita mengontrol permainan pada babak pertama dan menekan, namun dalam fase akhir permainan ada sedikit tekanan untuk segera menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan. Kami sedikit mundur dan kehilangan jati diri," ucap Evra, mantan pemain bertahan MU ini usai pertandingan.
Komentarnya yang dimuat dalam laman juventus ini menyatakan bahwa ada kesalahan saat tim berjuluk si Nyonya Besar itu saat sedang unggul. Tim asuhan Massimiliano Allegri tersebut tak mampu mempertahankan keunggulan tersebut hingga permainan usai. Beberapa kesalahan malah dilakukan saat mulai menyerang dari lapangan tengah.
"Saya orang pertama yang marah tentang bagaimana cara kita menangani keunggulan, tapi itulah sepak bola. Ini adalah Liga Champion," ucap Evra.
Saat unggul di babak pertama, Juventus begitu sigap dan menkan hingga menguasai permainan. Ini berbeda dengan babak kedua yang tampak sering membuat kesalahan. Inilah yang disebut Evra sebagai gagal menangani keunggulan, sehingga gugup dalam koordinasi permainan.
"(Kekalahan) itu bukan hasil yang kami inginkan. Kita harus maju perlahan. Sekarang kita kembali, dan kami akan pergi ke Seville untuk menang," ungkap pemain seharga Rp.25 miliar ini.[]
jurnas liga champion juventus massimiliano allegri patrice evra orang pertama yang marah olymp
