Rabu, 24/04/2024 08:42 WIB

LUAR NEGERI

Akademi Polisi Pakistan Diserang, 60 Tewas

Usai serangan tersebut, personel militer Pakistan dan Korps Perbatasan menutup pusat pelatihan dan melancarkan operasi.

Petugas medis menolong korban penyerangan di Akademi Polisi Pakistan./foto:aljazeera

Islamabad - Sejumlah lima atau enam pengacau bersenjatakan senapan otomatis, granat tangan dan jaket bom memasuki pusat pelatihan polisi dari halaman belakang dan menyandera personel polisi di satu asrama.

Demikian dilaporkan dari Hubungan Masyarakat Antar-Lembaga (ISPR), juru bicara militer Pakistan pada Senin (24/10), seperti dikutip dari Reuters. Laporan terbaru menyebutkan 60 orang tewas dan 200 polisi disandera di sebuah akademi polisi di Quetta, Ibu Kota Provinsi Balochistan di bagian barat-daya Pakistan.

Usai serangan tersebut, personel militer Pakistan dan Korps Perbatasan menutup pusat pelatihan dan melancarkan operasi. Suara baku-tembak masih sengit terdengar, setelah kesatuan militer dan Korps Perbatasan memasuki pusat pelatihan. Pasukan militer masuk memulai operasi untuk melumpuhkan penyerang, berupaya membebaskan sandera sebanyak 200 polisi di satu ruang di pusat pelatihan itu.

Personel komando militer Pakistan telah menewaskan dua peneyrang, sementara dua orang lagi bunuh diri dengan meledakkan jaket bom mereka setelah mereka terpojok selama operasi militer.

Menurut laporan media setempat, pasukan keamanan telah membersihkan 90 persen daerah pusat pelatihan tersebut, sementara mereka menunda operasi terakhir untuk menyelamatkan sandera guna menghindari korban jiwa lain sebab dua penyerang yang mengenakan jaket bom berada di antara polisi yang disandera di ruang makan pusat pelatihan itu.

"Kami sedang tidur di kamar kami ketika kami mendengar suara tembakan. Kami bergegas ke luar, saya melihat dua penyerang menembaki kamar lain. Saya berlari ke atap asrama dan dari sana saya berusaha keluar," ucap seorang kadet peserta pelatihan.

Keadaan darurat telah diumumkan di semua rumah sakit di Quetta, sementara pusat pemantauan juga telah dibentuk di Kementerian Dalam Negeri untuk mengawasi perkembangan operasi tersebut.

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengutuk serangan itu dan mengatakan pelaku teror tak bisa merusak moral rakyat dengan serangan semacam itu dan perang yang dilancarkan negeri tersebut melawan teror akibat berakhir secara logis.[]

KEYWORD :

jurnas akademi polisi pakistan pusat latihan militer serangan kelompok militer




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :