Sabtu, 20/04/2024 20:39 WIB

Selancar PAK Permudah Dosen Cek Proses Kenaikan Pangkat

 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim meluncurkan Sistem Pelacakan Secara Mandiri Penilaian Angka Kredit (Selancar PAK) Dosen pada Jumat (5/3).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim meluncurkan Sistem Pelacakan Secara Mandiri Penilaian Angka Kredit (Selancar PAK) Dosen pada Jumat (5/3).

Selancar PAK adalah sistem digital untuk mempermudah para pengguna layanan Penilaian Angka Kredit (PAK) untuk jabatan lektor kepala dan profesor, mengetahui proses perjalanan usulannya dari mulai pengajuan sampai dengan proses penetapan PAK.

"Kami telah mendengar keluhan bapak dan ibu dosen yang mengalami kesulitan mendapatkan informasi proses pengusulan kenaikan pangkat atau jabatan akademik. Maka, Kemendikbud melalui Ditjen Dikti meluncurkan aplikasi penelusuran proses pengajuan usulan kenaikan pangkat dosen, yakni Sistem Pelacakan Mandiri Penilaian Angka Kredit (Selancar PAK)," ujar Mendikbud.

Nadiem menyebut aplikasi ini dapat diunduh dan digunakan pada ponsel, sehingga dapat memudahkan dosen mengetahui proses dan status usulan.

"Dan mendapatkan informasi melalui notifikasi email dan WhatsApp secara real time dan transparan," tambah Nadiem.

Bersamaan dengan peluncuran Selancar PAK, Mendikbud juga meresmika Dasbor IKU PTN dan Command Center. Mendikbud menjelaskan, Dasbor IKU PTN berguna untuk membantu perguruan tinggi mengawasi capaian IKU, yang dihitung berdasarkan poin pencapaian target dan pertumbuhan capaian, serta pengurangan poin jika ada temuan audit.

"Capaian Nilai IKU digunakan sebagai dasar memberi insentif BOPTN," terang Mendikbud.

Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dkti), Nizam menambahkan, dengan Dasbor IKU perguruan tinggi negeri (PTN) bisa menilai kinerja instansi dan merencanakan kinerja ke depan, sehingga mulai dari prosesnya sudah bisa dikelola, agar mencapai hasil sesuai target.

"Harapannya, dengan Dasbor IKU, pengawasan Delapan IKU bisa berjalan sesuai rencana, dikelola dengan baik, dan kalaupun muncul hambatan, bisa diminimalisir," lanjut Nizam.

Adapun Command Center merupakan suatu layanan data pendidikan tinggi terpadu yang berfungsi membantu memantau keseluruhan aktivitas dan program pendidikan tinggi lewat berbagai aplikasi data.

Aplikasi ini berfungsi mendukung koordinasi, monitoring, evaluasi, serta pengambilan kebijakan dan diseminasi tridarma perguruan tinggi.

Selain itu, fasilitas ini juga berperan sebagai wadah berbagai pemangku kepentingan untuk berkoordinasi dan berbagi informasi seputar program dan kebijakan di bidang pendidikan tinggi, seperti Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), Kedaireka hingga bantuan pemerintah seperti Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan bantuan kota.

Melalui Command Center, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), kementerian atau lembaga lain dapat mengakses informasi terkait pengembangan dunia pendidikan tinggi. Lokasi Command Center bertempat di Gedung D Lantai 10, Kompleks Kemdikbud, Senayan, Jakarta.

"Kami harap, Command Center bisa berfungsi memantau perkembangan, mengelola, dan mengawasi pendidikan tinggi secara real-time," ungkap Dirjen Nizam.

"Kita bisa memantau berbagai dinamika di perguruan tinggi kita secara real time/online. Misalnya, jumlah dosen kita hari ini ada 312.890 dosen, beserta sebarannya di berbagai prodi dan perguruan tinggi," ditambahkan Nizam.

Command Center, jelas Nizam, juga memantau berbagai program Kampus Merdeka yang tengah berjalan. "Seperti Program Bangkit, yang saat ini sedang diikuti oleh 3.216 peserta. Di sini, kita juga bisa melihat informasi sebaran dan perguruan tinggi mereka. Contoh lain, ada 8.483.213 mahasiswa kita, dari Sabang sampai Merauke, beserta informasi distribusi prodi dan asal mereka," jelas Nizam.

KEYWORD :

Selancar PAK Mendikbud Nadiem Anwar Makarim Kenaikan Pangkat Dosen




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :