Jum'at, 19/04/2024 20:10 WIB

Arab Saudi Tepis Laporan AS tentang Pembunuhan Khashoggi

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan telah mengikuti laporan yang disampaikan kepada Kongres AS mengenai pembunuhan keji warga Saudi Jamal Khashoggi.

Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 9 Oktober 2018 (Foto: Onur Coban/Anadolu Agency)

Jeddah, Jurnas.com - Arab Saudi pada Jumat (26/2) menolak temuan laporan Kongres Amerika Serikat (AS) tentang pembunuhan Jamal Khashoggi.

Wartawan Saudi dibunuh pada 2 Oktober 2018 di konsulat Kerajaan di kota Istanbul, Turki. Dia pergi ke sana untuk menyelesaikan dokumen yang berkaitan dengan perceraiannya.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan telah mengikuti laporan yang disampaikan kepada Kongres AS mengenai pembunuhan keji warga Saudi Jamal Khashoggi.

Kementerian tersebut mencatat bahwa pemerintah Kerajaan Arab Saudi sepenuhnya menolak penilaian negatif, salah dan tidak dapat diterima dalam laporan yang berkaitan dengan kepemimpinan Kerajaan, dan mencatat bahwa laporan tersebut berisi informasi dan kesimpulan yang tidak akurat. 

"Kementerian menegaskan kembali apa yang sebelumnya diumumkan oleh otoritas terkait di Kerajaan, bahwa ini adalah kejahatan yang menjijikkan dan pelanggaran mencolok terhadap hukum dan nilai Kerajaan. Kejahatan ini dilakukan oleh sekelompok individu yang telah melanggar semua peraturan dan otoritas terkait dari lembaga tempat mereka bekerja," kata kementerian tersebut.

Kementerian tersebut mengatakan bahwa pihak berwenang di Kerajaan "mengambil semua tindakan yang mungkin dilakukan dalam sistem hukum kami untuk memastikan bahwa orang-orang ini diselidiki dengan benar, dan untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan.

"Ini menunjukkan bahwa mereka dihukum dan dijatuhi hukuman di pengadilan Saudi dan bahwa hukuman ini disambut baik oleh keluarga Jamal Khashoggi," kata Kementerain tersebut.

"Sungguh disayangkan bahwa laporan ini, dengan kesimpulan yang tidak dapat dibenarkan dan tidak akurat, dikeluarkan sementara Kerajaan dengan jelas mengecam kejahatan keji ini, dan kepemimpinan Kerajaan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa tragedi seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi," tegas Kementerian tersebut.

"Kerajaan menolak tindakan apa pun yang melanggar kepemimpinan, kedaulatan, dan independensi sistem peradilannya," sambung Kementerian tersebut.

Kementerian tersebut menegaskan kembali bahwa hubungan antara Kerajaan dan AS adalah kemitraan yang kuat dan langgeng.

"Kemitraan ini telah berkembang selama hampir delapan dekade atas dasar saling menghormati dan lembaga di kedua negara telah bekerja dengan tekun untuk memperdalam hubungan ini di semua aspek, melalui peningkatan kerja sama dan konsultasi untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan dan kawasan dunia," kata Kementerian.

"Kami berharap dapat mempertahankan fondasi abadi yang telah membentuk kerangka kerja kemitraan strategis yang tangguh antara Kerajaan dan AS," sambung Kementerian tersebut.

KEYWORD :

Amerika Serikat Joe Biden Arab Saudi Jamal Khashoggi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :