Rabu, 17/04/2024 02:59 WIB

PGRI Minta Vaksinasi Guru Tak Cuma Berbasis Dapodik

Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi beralasan, apabila vaksinasi guru dan tenaga kependidikan berbasis dapodik, maka akan ada banyak guru honorer yang tidak akan mendapatkan vaksin Covid-19.

Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengimbau pemerintah melakukan vaksinasi guru dan tenaga kependidikan (GTK) tidak hanya berbasis data pokok pendidikan (Dapodik).

Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi beralasan, apabila vaksinasi guru dan tenaga kependidikan berbasis dapodik, maka akan ada banyak guru honorer yang tidak akan mendapatkan vaksin Covid-19.

"Kalau di Dapodik banyak honorer yang tidak masuk di dalamnya, jadi harus berhati-hati. Kalau basisnya Dapodik, banyak honorer yang tidak kena (vaksin, Red)," kata Unifah dalam webinar `Vaksinasi Tahap 2: Priioritaskan Pendidik dan Tenaga Kependidikan` pada Jumat (26/2).

Sebagai solusinya, Unifah menawarkan program vaksinasi guru dan tenaga kependidikan berdasarkan data riil di lapangan, untuk memastikan yang mendapatkan vaksin adalah guru yang menjalankan pembelajaran tatap muka PTM.

"Jangan sampai hanya dari Dapodik, kemudian yang riil itu tidak terbawa, nanti jadi ramai. Kita semua masih dalam proses untuk melakukan PJJ, diprioritaskan agar kita semua berpikir bahwa pembelajaran bisa segera dilakukan," terang Unifah.

Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi memastikan bahwa program vaksinasi akan menyasar seluruh guru, baik pegawai negeri sipil (PNS) maupun honorer.

"Vaksinasi ini akan diberikan kepada guru baik guru ASN dan juga honorer, karena bagaimanapun juga guru honorer berinteraksi dengan murid-murid," tegas Nadia.

Sementara itu Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus (GTk Dikmensus) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdibud) Yaswardi berkomitmen untuk melibatkan berbagai organisasi profesi guru, termasuk PGRI dalam mendata penerima vaksin Covid-19.

Kemdikbud juga akan berkoordinasi dengan Kemenkes untuk memastikan ketersediaan vaksin guna memenuhi target vaksinasi 5 juta guru, sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo.

"Kenapa dimulai dari satuan PAUD, SD, SMP, SMA, dan SLB? Karena guru-guru yang mengalami kesultan PJJ di jenjang itu sangat kuat. Makanya harus dimulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, dan SLB," tandas Yaswardi.

KEYWORD :

PGRI Unifah Rosyidi Vaksinasi Guru Kemdikbud




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :