Presiden Amerika Serikat Joe Biden (Foto: Doknet)
Washington, Jurnas.com - Amerika Serikat dan Arab Saudi berkomitmen menjunjung tinggi hak asasi manusia dan supremasi hukum. Komitmen ini disampaikan dalam percakapan telepon antara Presiden AS Joe Biden dan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz.
Dikutip dari BBC pada Jumat (26/2), Biden menelepon Raja Salman setelah membaca laporan AS tentang pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi. Laporan yang akan segera dirilis itu diperkirakan akan melibatkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Pendahulu Biden, Donald Trump, memilih mempertahankan hubungan lebih dekat dengan Saudi. Pemerintahan Trump menolak persyaratan hukum untuk merilis laporan dalam bentuk yang tidak diklasifikasikan.
Namun Biden diperkirakan akan mengambil sikap yang lebih keras pada posisi tertentu di Saudi.
Selama pembunuhan pada 2018 di dalam konsulat Saudi di Istanbul, Turki, tubuh Khashoggi dimutilasi. Putra mahkota menyangkal keterlibatannya.
Pengadilan Saudi mengadili dan menghukum lima orang dengan vonis 20 tahun penjara pada September lalu, setelah awalnya menjatuhkan hukuman mati kepada mereka.
"Presiden mencatat secara positif pembebasan beberapa aktivis Saudi-Amerika dan Loujain al-Hathloul baru-baru ini dari tahanan, dan menegaskan pentingnya Amerika Serikat menempatkan pada hak asasi manusia universal dan supremasi hukum," demikian pernyataan Gedung Putih.
Aktivis hak-hak perempuan Saudi Loujain Hathloul dibebaskan bulan ini setelah hampir tiga tahun ditahan, tetapi tetap dikenakan larangan perjalanan dan dilarang berbicara kepada media.
"Presiden mengatakan kepada Raja Salman bahwa dia akan bekerja untuk membuat hubungan bilateral sekuat dan transparan mungkin," lanjut pernyataan itu.
"Kedua pemimpin menegaskan sifat historis dari hubungan tersebut dan setuju untuk bekerja sama dalam masalah yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama," tutup Gedung Putih.
KEYWORD :Amerika Serikat Arab Saudi Hak Asasi Manusia Komitmen HAM
