Rabu, 24/04/2024 04:05 WIB

PM Malaysia Muhyiddin Disuntik Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech

Hingga Selasa (23/2), Malaysia mencatat total 288.229 kasus COVID-19 dan 1.076 kematian.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menerima dosis pertama vaksin virus corona Pfizer / BioNTech Covid-19 di satu klinik pemerintah, Putrajaya, Rabu (24/2). (Foto: AFP/Departemen Informasi Malaysia)

Kuala Lumpur, Jurnas.com -  Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, menerima dosis pertama vaksin Pfizer-BioNTech pada Rabu (24/2). Penyuntikan ini sekaligus tanda Malaysia memulai program imunisasi COVID-19 nasional.

Selanjutnya yang akan divaksinasi di kantor kesehatan di Putrajaya adalah direktur jenderal Kementerian Kesehatan Noor Hisham Abdullah dan frontliner medis lainnya.

Disadur dari Channel News Asia, Muhyiddin dan pejabat lain harus menjalani periode observasi selama 30 menit setelah suntikan mereka untuk melihat kemungkinan reaksi negatif.

Berbicara setelah periode observasi, Muhyiddin mengungkapkan keyakinannya pada vaksin tersebut. Dia mengaku hampir tidak merasakan sakit

"Karena itu, saya menghimbau semua warga negara Malaysia dan mereka yang tinggal di Malaysia, yang kami putuskan akan divaksinasi gratis, untuk maju dan mendaftar di MySejahtera (app), sehingga giliran Anda untuk menerima vaksin COVID-19 dapat diatur," ujar dia.

Suntikan dosis kedua perdana menteri telah dijadwalkan pada 17 Maret.

Program imunisasi nasional dimajukan mulai Jumat, menyusul penyerahan 312.390 dosis vaksin Pfizer-BioNtech Minggu lalu.

"Sebanyak 182.250 dosis vaksin lainnya akan tiba di Malaysia pada hari Rabu," kata Menteri Koordinator Program Imunisasi COVID-19 Nasional Khairy Jamaluddin sebelumnya.

Hingga Selasa (23/2), Malaysia mencatat total 288.229 kasus COVID-19 dan 1.076 kematian.

Program imunisasi COVID-19 Malaysia dibagi menjadi tiga frase, dimulai dengan frontliner medis dan non-medis dari Februari hingga April.

Fase kedua, yang berlangsung dari April hingga Agustus, akan mencakup lansia berusia di atas 65 tahun dan kelompok berisiko tinggi lainnya, sedangkan fase terakhir, dari Mei hingga Februari tahun depan, ditargetkan pada populasi umum dewasa berusia 18 tahun ke atas.

Pendaftaran vaksinasi COVID-19 akan dimulai pada 1 Maret, dan akan tetap dibuka hingga 80 persen dari 32 juta populasinya telah divaksinasi di bawah target imunitas kawanan pemerintah.

Vaksin akan diberikan gratis bagi warga Malaysia dan orang asing yang tinggal di negara tersebut.

Dalam pernyataan media pada 11 Februari, Komite Jaminan Akses Pasokan Vaksin COVID-19 menekankan, warga Malaysia akan diprioritaskan untuk menerima dosis vaksinasi, tetapi tetap mempertahankan, keputusan untuk memasukkan orang asing adalah kunci keberhasilan program.

Secara keseluruhan, Malaysia telah mendapatkan 66,7 juta dosis vaksin per Februari 2021. Selain Pfizer-BioNTech, ia juga memperoleh vaksin dari AstraZeneca Inggris, Institut Penelitian Gamaleya Rusia, dan Sinovac Biotech dan CanSino Biologics China.

Vaksin Sinovac diharapkan tiba pada akhir bulan, dan vaksin AstraZeneca pada bulan Maret. Dari lima, sejauh ini hanya vaksin Pfizer-BioNTech yang telah mendapat persetujuan regulasi untuk digunakan di Malaysia.

 

KEYWORD :

Malaysia Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :