Jum'at, 26/04/2024 00:38 WIB

PPI dan DFI Logistik Sepakat Bangun Sinergi Strategis

PPI fokus pada penjualan komoditi reguler seperti perdagangan pupuk dan pestisida, farmasi dan alat kesehatan.

PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) menjalin kerja sama strategis di bidang logistik dengan PT Dewata Freight International, Tbk (DFI).

Jakarta, Jurnas.com - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan PT Dewata Freight International, Tbk (DFI) sepakat membangun kerja sama strategis bidang logistik terintegrasi.

Kesepakatan tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Bimada selaku Direktur Utama PT DFI Logistik dan Fasika Khareul Zaman sebagai Direktur Utama PT PPI di Jakarta, Senin (22/2/2021).

Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilakukan di kantor PPI dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan Covid-19.

"Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dimaksudkan sebagai perwujudan rencana awal kerjasama antara DFI Logistik dan PPI untuk dapat saling bersinergi guna memfasilitasi komunikasi, diskusi, saling memberikan informasi, melakukan kajian-kajian," kata Fasika Khareul Zaman.

MoU itu juga dijadikan sebagai pedoman perencanaan dan persiapan kerjasama serta membangun kemitraan strategis saling menguntungkan dalam bidang logistik terintegrasi melalui Pusat Logistik Berikat, Freight Forwarding, dan transport distribusi sesuai dengan prinsip good corporate governance guna mendorong kerjasama yang dilakukan memiliki daya saing yang kuat, professional, transparan dan efisien.

Menurut Khaerul saat ini PPI fokus pada penjualan komoditi reguler seperti perdagangan pupuk dan pestisida, farmasi dan alat kesehatan, produk pangan dan konsumsi, bahan bangunan dan alat-alat pertanian.

Selain itu, Khaerul mengungkapkan, PPI kembali berhasil menjadi Mitra Utama (MITA) Kepabeanan di pelabuhan Belawan, Sumatra Utara, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, dan Bandara Soekarno-Hatta.

"Dengan, ditandatanganinya Nota Kesepahaman ini PPI dan DFI dapat berkolaborasi untuk mengelola logistiknya agar efisien dan efektifsehingga produk yang dipasarkan PPImemiliki daya saing dan kompetitif baik dalam dan luar negeri," katanya.

Sementara menurut Bimada, penandatanganan nota kesepahaman ini dianggap penting bagi perseroan sebagai salah satu usaha untuk mendukung pertumbuhan dan kesempatan pengembangan usaha. Penandatanganan Nota Kesepahaman sebagai langkah awal yang dilakukan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan Perseroan untuk memenuhi kebutuhan Pelanggan sesuai dengan kebutuhan logistiknya agar efisien dan efektif.

Lebih jauh, Bimada juga menjelaskan, selain penandatanganan Nota Kesepahaman ini dengan Perseroan, PPI juga melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Anak Usaha Perseroan, PT Arrow Chain Management Logistics [ACML] untuk dapat mengembangkan Pergudangan dan Transportasi Distribusi.

Pengembangan ini membuat Perseroan diharapkan dapat memiliki sumber pendapatan baru untuk mendukung kinerja keuangan Perseroan.

Nur Hasanah, Corporate Secretary Perseroan, menambahkan bahwa penandatanganan Nota Kesepahaman ini merupakan langkah awal masuk ke penangangan logistik berbasis komoditi, selain alat kesehatan dan farmasi yang sudah diinisiasi sebelumnya.

Perseroan sebelumnya lebih berfokus kepada penanganan kargo infrastruktur, Pembangkit Tenaga Listrik dan pengiriman alat-alat berat yang berkontribusi sebesar +/- 80% dari Pendapatan Perseroan.

Kinerja Penjualan Perseroan pada tahun Q3-2020 menurun 26% YoY, dengan DER 1,63X. Tahun 2021 Perseroan merencanakan Pertumbuhan Penjualan secara konsolidasi sebesar 300% YoY dan Capex Rp 100 Miliar untuk pembangunan infrastruktur rantai pasok dingin, pusat logistik berikat dan logistik pertambangan (logistics mining).

Sumber Pendanaan capex Perseroan berasal dari penambahan hutang kepada Perbankan dan non perbankan serta dari Kas Perseroan.(*)

KEYWORD :

PPI DFI logistik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :