Sabtu, 20/04/2024 04:29 WIB

Pfizer dan BioNTech Uji Vaksin COVID-19 pada Ibu Hamil

Pekan lalu, Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (AS) menyerukan agar wanita hamil dan menyusui lebih banyak dimasukkan dalam penelitian vaksin COVID-19.

Seorang apoteker memegang botol berisi vaksin virus corona Pfizer-BioNTech (COVID-19) pada hari pembukaan pusat vaksinasi di Festhalle di Frankfurt, Jerman, Jerman 19 Januari 2021. (Foto: Die Welt)

Chicago, Jurnas.com - Pfizer dan BioNTech telah memulai studi internasional yang melibatkan 4.000 sukarelawan untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitas vaksin COVID-19 mereka pada wanita hamil yang sehat.

Disadur dari Reuters, wanita hamil berisiko lebih tinggi mengembangkan COVID-19 yang parah dan pejabat kesehatan masyarakat merekomendasikan beberapa wanita yang berisiko tinggi untuk menggunakan vaksin COVID-19 bahkan tanpa bukti bahwa obat tersebut aman untuk mereka.

Pekan lalu, Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (AS) menyerukan agar wanita hamil dan menyusui lebih banyak dimasukkan dalam penelitian vaksin COVID-19.

Ahli bioetika, vaksin, dan ahli kesehatan ibu telah berdebat selama bertahun-tahun agar wanita hamil diikutsertakan di awal uji coba vaksin pandemi sehingga mereka tidak perlu menunggu lama setelah vaksin tersebut berhasil.

Namun demikian, wanita hamil dikeluarkan dari uji coba besar AS yang digunakan untuk mendapatkan otorisasi penggunaan darurat vaksin COVID-19. Pembuat obat telah mengatakan, mereka pertama-tama perlu memastikan vaksinnya aman dan efektif secara lebih umum.

Di AS, pembuat peraturan mewajibkan pembuat obat untuk melakukan studi keamanan pada hewan hamil sebelum vaksin diuji pada wanita hamil untuk memastikan vaksin tersebut tidak membahayakan janin atau menyebabkan keguguran.

Perusahaan mengatakan studi tersebut tidak mengungkapkan risiko baru. "Wanita hamil di AS telah menerima dosis pertama mereka," kata perusahaan itu.

Studi baru ini akan menguji wanita hamil berusia 18 tahun ke atas di AS, Kanada, Argentina, Brasil, Chili, Mozambik, Afrika Selatan, Inggris, dan Spanyol.

Wanita akan menerima vaksin selama minggu ke 24-34 kehamilan, mendapatkan dua suntikan dengan jarak 21 hari - rejimen yang sama digunakan dalam uji klinis yang lebih besar.

Tak lama setelah melahirkan, peserta yang mendapat plasebo dalam uji coba akan diberi kesempatan untuk mendapatkan vaksin yang sebenarnya, sambil tetap menjadi bagian dari penelitian, kata perusahaan tersebut.

KEYWORD :

Vaksin Ibu Hamil Vaksin Pfizer Vaksin BioNTech Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :