Selasa, 23/04/2024 17:10 WIB

AHY: Ada Kelompok yang Berusaha Rusak Hubungan Baik Jokowi dan SBY

Gerakan mendorong Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat tidak terkait dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Presiden RI Joko Widodo dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Jakarta, Jurnas.com - Gerakan mendorong Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat tidak terkait dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu sebagaimana diutarakan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam siaran pers yang diterima, Kamis (18/1).

AHY menegaskan, pencatutan nama Presiden Jokowi hanya akal-akalan kelompok gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) untuk menakut-nakuti para kader agar mau bergabung dalam gerakan mereka.

"Terhadap hal itu, saya sudah mendapatkan sinyal bahwa Presiden tidak tahu-menahu tentang keterlibatan salah satu bawahannya itu. Ini hanya akal-akalan kelompok GPK-PD untuk menakut-nakuti para kader," terangnya.

Di sisi lain, pencatutan nama Presiden Jokowi juga dilakukan untuk memecah belah hubungan yang terjalin antara Jokowi dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Apalagi, selama ini SBY memiliki hubungan yang cukup baik dengan Presiden Jokowi.

"Tapi kelompok ini berusaha memecah-belah hubungan yang telah terjalin dengan baik itu," kata AHY.

AHY mengatakan bahwa GPK-PD memiliki pola kuno untuk menjadikan seseorang menjadi Ketua Umum Partai Demokrat yaitu melalui Kongres Luar Biasa. Gerakan itu mula-mula berupaya mempengaruhi para pemilik suara sah Partai Demokrat.

"Karena tidak berhasil, mereka mencoba mempengaruhi pengurus DPD dan DPC, tapi tidak berhasil juga," katanya.

Kemudian mereka mencoba mempengaruhi mantan pengurus yang kecewa, mengklaim bahwa itu merepresentasikan pemilik suara, dan mengklaim telah berhasil mengumpulkan suara sekian puluh bahkan sekian ratus suara.

AHY menegaskan bahwa klaim itu tidak benar. GPK-PD melakukan itu supaya bisa menggelar KLB karena faktor internal. Padahal itu muncul karena persoalan eksternal.

"Persoalannya adalah eksternal yaitu kelompok ini sangat menginginkan seseorang menjadi calon presiden 2024 dengan jalan menjadi Ketua Umum PD melalui KLB," kata AHY.

AHY menyadari jika setiap organisasi memiliki persoalan, dan setiap persoalan itu masih bisa ditanganinya sampai hari ini dengan menemukan solusinya melalui dialog.

"Saya sejak hari ini sudah keliling kembali ke DPC-DPC di daerah-daerah untuk memastikan persoalan-persoalan antara hubungan DPP-DPD-DPC berjalan dengan baik. Saya paham, seringkali DPC kangen untuk bertemu Ketumnya dan menyampaikan persoalannya secara langsung," tandasnya.

KEYWORD :

Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono AHY Kudeta Demokrat SBY Jokowi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :