Jum'at, 19/04/2024 15:48 WIB

WHO Tetapkan Vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk Penggunaan Darurat

Organisasi Kesehatan Dunia mendaftarkan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford untuk penggunaan darurat secara global.

Vaksin Covid-19 AstraZeneca (Foto: Reuters)

Jakarta, Jurnas.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendaftarkan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford untuk penggunaan darurat secara global.

Dilansir UPI, Selasa (16/02), daftar tersebut mencakup versi vaksin yang diproduksi di AstraZeneca-SKBio di Korea Selatan dan Serum Institute of India yang akan didistribusikan melalui inisiatif COVAX WHO.

"Negara-negara yang tidak memiliki akses ke vaksin hingga saat ini akhirnya dapat mulai memvaksinasi pekerja kesehatan dan populasi mereka yang berisiko, berkontribusi pada tujuan Fasilitas COVAX untuk distribusi vaksin yang adil," ujar Mariangela Simao, asisten direktur jenderal WHO untuk akses ke obat-obatan dan produk kesehatan.

Daftar penggunaan darurat, diperlukan untuk digunakan di Fasilitas COVAX, menilai kualitas, keamanan dan kemanjuran vaksin dan memungkinkan distribusi yang dipercepat ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

"Tapi kita harus terus menekan untuk memenuhi kebutuhan populasi prioritas di mana-mana dan memfasilitasi akses global," kata Simao. 

"Untuk melakukan itu, kami memerlukan dua hal yaitu peningkatan kapasitas produksi dan pengajuan vaksin mereka lebih awal untuk ditinjau WHO."

WHO memberikan status penggunaan darurat untuk vaksin Pfizer-BioNTech pada bulan Desember dan meminta perusahaan untuk segera mengirimkan data untuk dipertimbangkan.

Organisasi tersebut mengatakan proses penilaian vaksin AstraZeneca / Oxford memakan waktu kurang dari empat minggu. Mereka direkomendasikan untuk siapa saja yang berusia 18 tahun ke atas.

Pengumuman itu datang dua hari setelah Universitas Oxford mengatakan akan menguji vaksin AstraZeneca / Oxford pada anak - anak berusia 6 tahun. Korea Selatan mengumumkan persetujuannya atas vaksin tersebut pada Rabu.

Pejabat di Afrika Selatan menghentikan peluncuran vaksin AstraZeneca di sana awal bulan ini setelah uji klinis kecil menunjukkan bahwa vaksin itu tidak efektif melawan varian baru virus. Percobaan lain telah menunjukkan itu mungkin masih memberikan perlindungan terhadap penyakit parah dan kematian.

KEYWORD :

Lembaga WHO Vaksin AstraZeneca Pandemi Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :