Kamis, 25/04/2024 20:05 WIB

BKKBN Sinergi Kemenag Atasi Stunting

Kemenag siap menurunkan 50 ribu Penyuluh Agama yang tersebar di seluruh Indonesia untuk bersinergi dengan Penyuluh KB dalam memberikan edukasi tentang stunting kepada masyarakat.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo saat kunjungan Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (11/2).

Jakarta, Jurnas.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo bersinergi dengan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas dalam mempercepat penurunan stunting.

Dalam mempercepat pencegahan stunting, kata Hasto, BKKBN saat ini tidak hanya terpaku pada bayi yang sudah terlahir stunting. Tapi juga lebih banyak fokus pada mereka yang baru akan menikah dan merencanakan kehamilan.

Menurut Hasto, setiap tahun sekitar 2 juta pernikahan. Dari jumlah tersebut sekitar 80 persen kemudian akan segera hamil dan melahirkan karena orang Indonesia rata-rata ingin langsung hamil di tahun pertama pernikahan.

"Kita harus mampu mengawal mereka. Karena itu, kami mengharapkan arahan, dukungan dan saran dari Bapak Menteri Agama salah satunya untuk masuk dalam Tim Percepatan Pencegahan Stunting," kata Hasto saat kunjungan Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (11/2).

Hasto juga mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan aplikasi daring bagi mereka yang akan menikah agar tiga bulan sebelum menikah bisa melaporkan di aplikasi tersebut status gizinya.

Dia menekankan, BKKBN tidak menghalangi orang untuk menikah, namun apabila misalnya ada anemia pada calon Ibu sangat disarankan untuk minum seperti tablet penambah darah, asam folat terlebih dahulu.

"Kami juga menyarankan agar menikah dan melahirkan bagi perempuan minimal diatas usia 20 tahun, karena dari sisi kedokteran di usia ini ideal untuk hamil dan melahirkan," ujar Hasto.

Sementara itu, Menag Yaqut mengatakan siap menurunkan 50 ribu Penyuluh Agama yang tersebar di seluruh Indonesia untuk bersinergi dengan Penyuluh KB dalam memberikan edukasi tentang stunting kepada masyarakat.

"Sinergi antara Penyuluh Agama dan Penyuluh KB akan menjadi hal yang luar biasa untuk melakukan sosialisasi mengenai stunting kepada masyarakat, kemudian kami juga tengah melakukan revitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA) agar tidak hanya melayani pernikahan saja namun juga pelayanan agama, sehingga mengenai stunting bisa tercakup didalamnya," ujar dia.

Yaquti juga mengatakan, Kemenag tengah mengembangkan super apps, aplikasi mencakup berbagai hal seperti untuk mempermudah mengurus pernikahan. Hal ini, kata dia bisa diintegrasikan dengan aplikasi yang dimiliki BKKBN.

"Kemudian untuk di KUA juga akan ditingkatkan perannya dengan revitalisasi diantaranya dengan bimbingan bagi calon pengantin," jelas Gus Menteri.

Hadir dalam kesempatan tersebut dari BKKBN, Sekretaris Utama, Tavip Agus Rayanto, Kepala Pusat Pendidikan, Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana, Lalu Makripuddin, Kepala Pusat Pelatihan, Kerjasama Internasional Kependudukan dan KB Irma Ardiana dan Direktur Bina Ketahanan Remaja, Victor Palimbong.

KEYWORD :

Kemenag BKKBN Masalah Stunting Hasto Wardoyo Yaqut Cholil Qoumas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :