Sabtu, 20/04/2024 07:11 WIB

Biden: Trump Tidak Perlu Terima Briefing Intelijen

Beberapa anggota parlemen Demokrat, dan bahkan beberapa mantan pejabat pemerintahan Trump, telah mempertanyakan kebijaksanaan mengizinkan Trump untuk terus diberi briefing.

Barack Obama dan Joe Biden (File foto: Reuters)

Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengatakan, Donald Trump seharusnya tidak diizinkan untuk menerima briefing intelijen rahasia, sebuah penghargaan yang secara historis telah diberikan kepada presiden yang keluar.

Ditanya dalam sebuah wawancara dengan CBS News apa yang dia takuti jika Trump terus menerima pengarahan, Biden mengatakan dia tidak ingin berspekulasi dengan keras tetapi menjelaskan bahwa dia tidak ingin Trump terus mendapatkannya.

"Saya hanya berpikir bahwa dia tidak perlu mendapatbriefing intelijen," kata Biden. "Nilai apa yang memberinya briefing intelijen? Apa dampak yang dia miliki, selain fakta bahwa dia mungkin terpeleset dan mengatakan sesuatu?"

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki, mengatakan awal pekan ini bahwa masalah pemberian briefing intelijen Trump adalah "sesuatu yang sedang ditinjau".

Beberapa anggota parlemen Demokrat, dan bahkan beberapa mantan pejabat pemerintahan Trump, telah mempertanyakan kebijaksanaan mengizinkan Trump untuk terus diberi briefing.

Susan Gordon, yang menjabat sebagai wakil direktur utama intelijen nasional selama pemerintahan Trump dari 2017 hingga 2019, dalam op-ed Washington Post bulan lalu, mendesak Biden untuk menghentikan Trump.

"Profil keamanan pasca-Gedung Putihnya, seperti yang sering disebut para profesional, menakutkan," tulis Gordon beberapa hari setelah massa pro-Trump mengepung Capitol AS ketika anggota parlemen berusaha untuk menyatakan kekalahannya dalam pemilihan November lalu.

"Setiap mantan presiden menurut definisi adalah target dan menghadirkan beberapa risiko. Tapi mantan presiden Trump, bahkan sebelum peristiwa minggu lalu, mungkin sangat rentan terhadap aktor jahat dengan niat buruk. "

Apakah akan memberikan pengarahan intelijen presiden sebelumnya semata-mata merupakan hak prerogatif pemegang jabatan saat ini. Biden menyuarakan penentangannya memberi Trump akses ke briefing ketika persidangan pemakzulan kedua mantan presiden Republik itu akan dimulai minggu depan.

Gordon juga menyuarakan kekhawatiran tentang keterlibatan bisnis Trump. Taipan real estate melihat pendiri bisnisnya selama empat tahun di Washington dan terbebani oleh hutang yang signifikan, dilaporkan sekitar US $ 400 juta.

Trump selama kampanye menyebut beban utangnya sebagai kacang tanah dan mengatakan dia tidak berutang uang ke Rusia. "Trump memiliki keterikatan bisnis yang signifikan yang melibatkan entitas asing," tulis Gordon.

"Banyak dari hubungan bisnis saat ini berada di bagian dunia yang rentan terhadap badan intelijen dari negara-negara lain," sambungnya.

KEYWORD :

Briefing Intelijen Amerika Serikat Donald Trump Joe Biden




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :