Natasha Wild, yang menderita cerebral palsy, ditikam setelah memberikan catatan harian kepada polisi yang merinci pelecehan oleh Lloyd Brackenbury. (Foto: mirror)
Jurnas.com - Sebuah kepolisian yang gagal sedang digugat oleh keluarga dari seorang wanita cacat yang dibunuh oleh pacarnya beberapa hari setelah petugas gagal untuk bertindak atas permintaan bantuannya.
Natasha Wild yang berusia 23 tahun, ditikam setelah memberikan catatan harian kepada polisi yang merinci pelecehan oleh Lloyd Brackenbury, 32.
Natasha, yang menderita cerebral palsy, telah mencoba memberi tahu tiga PC bahwa dia telah dilecehkan secara seksual, disayat di dada dan dilempar ke seberang ruangan sebanyak empat kali.
Dia menulis: “Karena saya dan teman saya adalah teman selamanya, itu berarti dia harus membunuh saya.”
Seorang petugas menggambarkan buku harian itu "tidak ada", klaim surat pengadilan. Mereka malah berfokus pada kesehatan mentalnya, menurut sebuah Tinjauan Pembunuhan Domestik.
Dia membunuhnya di rumahnya di Syke, Rochdale, 11 hari kemudian pada tanggal 29 November 2016. Itu terjadi dua tahun setelah Yang Mulia Inspektorat Kepolisian menemukan "kekhawatiran yang signifikan" tentang kemampuan Polisi Greater Manchester untuk melindungi korban pelecehan.
Ibu Natasha, Susan dan saudara perempuannya, Amanda Courtney, menggugat Polisi Greater Manchester sebesar £ 10.000.
Sarah Westoby, dari pengacara Leigh Day, menyatakan: "Seandainya terdakwa mengambil salah satu atau semua langkah yang ditetapkan, almarhum akan memiliki peluang besar untuk menghindari kematian."
Dilansir dari Mirror, Senin (1/2/2021), Brackenbury dinyatakan bersalah atas pembunuhan atas dasar tanggung jawab yang berkurang.
GMP (Greater Manchester Police) berkata: "Investigasi tidak memenuhi standar yang diharapkan dari kami."
KEYWORD :Tikam Catatan Gugat Polisi Greater Manchester Pelecehan
