Jum'at, 26/04/2024 02:32 WIB

Burung Merpati "Joe" Selamat dari Hukuman Mati

Joe diberikan penangguhan hukuman, di tengah keraguan mengenai asal-usul penanda di kakinya.

Penampakan Joe Si Merpati yang sempat membuat Australia geger (Foto: BBC)

Sydney, Jurnas.com - Seekor burung merpati yang diamankan aparat berwenang di Melbourne, Australia, selamat dari hukuman mati setelah diduga terbang melintasi Samudera Pasifik dari Amerika Serikat (AS).

Burung merpati dengan penanda di kakinya itu bernama Joe. Keberadaannya di Australia sempat membuat geger. Dia terancam dihukum mati karena melanggar aturan karantina Australia.

Namun kini Joe diberikan penangguhan hukuman, di tengah keraguan mengenai asal-usul penanda di kakinya.

"Setelah penyelidikan, departemen menyimpulkan bahwa Joe Si Merpati kemungkinan besar adalah burung Australia dan tidak menimbulkan risiko biosekuriti," demikian keterangan Departemen Pertanian, Air dan Lingkungan Australia pada Jumat (15/1) dikutip dari BBC.

"Departemen yakin bahwa pita kaki burung itu adalah salinan palsu dari pita kaki yang sah," kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa tidak ada tindakan lebih lanjut yang akan diambil terhadap burung tersebut.

Warga Melbourne Kevin Celli-Bird mengatakan dia menemukan merpati di kebun belakang rumahnya pada 26 Desember 2020 lalu. Burung itu dinamai Joe setelah Joe Biden memenangi pilpres AS.

Tanda di kaki burung itu menunjukkan bahwa Joe terdaftar di Alabama, AS dan terakhir kali terlihat saat balapan di negara bagian Oregon, AS, pada Oktober lalu.

Setelah berita tentang kemunculan Joe menjadi berita utama di Australia, pejabat setempat mengatakan Joe harus dibunuh karena bahaya penularan ke unggas lokal.

Tapi nasib merpati itu berubah ketika American Racing Pigeon Union menyangkal bahwa penanda di kaki Joe adalah asli.

"Merpati yang ditemukan di Australia memakai pita palsu dan tidak perlu dimusnahkan sesuai dengan tindakan keamanan hayati, karena rumahnya yang sebenarnya ada di Australia," tulis kelompok itu di Facebook.

Investigasi Australia setuju dengan temuan tersebut dan menetapkan bahwa Joe "tidak menyebabkan risiko biosekuriti".

Belum diketahui alasan burung itu memakai tanda kaki palsu. Namun, manajer pengembangan olahraga American Racing Pigeon Union, Deone Roberts, mengatakan kepada kantor berita AP bahwa penggunaan identitas palsu "semakin sering terjadi".

Joe Si Merpati bukanlah hewan pertama yang harus berhadapan dengan Undang-undang Impor Hewan Australia yang ketat.

Aktor Johnny Depp dan istrinya saat itu Amber Heard harus mengeluarkan permintaan maaf melalui video, setelah membawa anjing mereka Pistol dan Boo ke negara itu secara ilegal dengan jet pribadi pada 2015.

KEYWORD :

Burung Merpati Joe UU Impor Hewan Australia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :