Kamis, 25/04/2024 05:17 WIB

Iran Ancam AS jika Termakan Provokasi Israel

Pesan itu disampaikan dalam postingan di Twitter pada Sabtu (2/1), sehari sebelum Iran memperingati kematian Jenderal Qassem Soleimani, yang dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif (Foto: Richard Drew/AP)

Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif memperingatkan Amerika Serikat (AS) agar tidak mengambil tindakan militer, di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.

Pesan itu disampaikan dalam postingan di Twitter pada Sabtu (2/1), sehari sebelum Iran memperingati kematian Jenderal Qassem Soleimani, yang dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS.

Zarif mengemukakan bahwa Israel yang merupakan musuh bebuyutan Iran dan sekutu terdekat Amerika Serikat di Timur Tengah, mencoba membunuh tentara AS dan membuatnya tampak seperti serangan Iran untuk memprovokasi Trump, guna menghadapi Teheran.

"Intelijen baru dari Irak menunjukkan bahwa agen-provokator Israel sedang merencanakan serangan terhadap orang Amerika. Hati-hati dengan jebakan, @realDonaldTrump," tulis Zarif.

"Setiap kembang api akan menjadi bumerang yang buruk, terutama terhadap negara sekutu Anda (Israel)," sambung dia dikutip dari Daily Mail pada Minggu (3/1).

Sebelumnya, pejabat intelijen AS khawatir dengan indikasi yang berkembang bahwa pasukan Iran berada dalam siaga tinggi, dan kemungkinan melancarkan serangan terhadap pasukan AS dalam peringatan setahun kematian Soleimani.

Adalah Kepala Peradilan Iran, Ebrahim Raisi, mengancam Trump dengan mengatakan semua orang yang memiliki peran dalam pembunuhan Soleimani tahun lalu tidak akan dapat melarikan diri dari hukum dan keadilan, bahkan presiden AS sekalipun.

"Mereka akan menyaksikan balas dendam yang parah," kata Raisi dalam pertemuan di Universitas Teheran, merujuk pada Trump dan para pemimpin militer AS.

"Apa yang terjadi sejauh ini hanya sekilas. Jangan berasumsi bahwa seseorang, sebagai presiden Amerika, yang tampil sebagai pembunuh atau memerintahkan pembunuhan, mungkin kebal dari keadilan yang dijalankan. Tidak pernah," tegas Raisi.

"Mereka yang memiliki peran dalam pembunuhan dan kejahatan ini tidak akan aman di Bumi," sambung dia.

Pada Kamis lalu, AS memindahkan satu-satunya kapal induknya dari kawasan Timur Tengah untuk mengurangi ketegangan dengan Iran.

Penjabat Menteri Pertahanan, Christopher C. Miller, memerintahkan pengerahan kembali USS Nimitz dari wilayah itu sebagai sinyal de-eskalasi ke Teheran, menurut keterangan pejabat AS kepada New York Times.

KEYWORD :

Mohammad Javad Zarif Iran Amerika Serikat Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :