Sabtu, 20/04/2024 02:01 WIB

Survei LKPI: OTT KPK Membuat Pemilih PDIP dan Gerindra Beralih ke Partai Lain

61,8 persen responden menilai tingkat korupsi di Indonesia mengalami peningkatan.

Gedung KPK

Jakarta, Jurnas.com - Hasil survei dari Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) menunjukkan, OTT KPK terhadap dua menteri dari kader parpol, yakni (Edhy Prabowo/Menteri KKP/Gerindra) dan (Juliari Batubara/Mensos/PDI Perjuangan) berdampak signifikan terhadap penurunan elektabilitas dua parpol tersebut.

"Bahkan kasus korupsi yang menjerat dua menteri berimbas pada persepsi masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-Maruf yang dianggap sangat korup," ujar Direktur Eksekutive LKPI, Arifin Nur Cahyono dalam paparan hasil survei, Sabtu (2/12/2020).

Menariknya, survei itu juga menyebut partai-partai lain, (termasuk yang ada dalam koalisi pendukung pemerintahan Jokowi-Kiai Maruf) mendapat limpahan elektabilitas dari kasus koripsi dua partai besar PDI Perjuangan dan Gerindra.

"Golkar, Partai Demokrat, PKB, Nasdem, PKS dan PSI menjadi tempat pelarian pilihan masyarakat yang sebelumnya memilih PDI Perjuangan dan Gerindra jika pemilu digelar hari ini," jelas Arifin.

Survei LKPI dilakukan pada 20-27 Desember 2020, dengan jumlah responden 1.225 orang tersebar secara provosional di 34 provinsi di Indonesia, dan dengan Metode Mix-Mode.

Survei ini memakai metode wawancara via telepon terhadap responden yang dipilih secara acak. Adapun margin of error survei di kisaran 2,8 persen dan pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Arifin memaparkan, 61,8 persen responden menilai tingkat korupsi di Indonesia mengalami peningkatan.
Hal inilah menunjukan bahwa persepsi korupsi di masyarakat negatif.

"Hal ini juga menunjukan bahwa persepsi masyarakat terhadap upaya pencegahan dan penegakan hukum bagi pelaku korupsi semakin negatif," ujar Arifin.

Berdasarkan hasil survei, 79,8 persen responden menyatakan bahwa pelaku korupsi lebih dominan dilakukan oleh kader dan politisi parpol yang ada dipemerintahan dan legislatif.

Sebanyak 81,9 persen responden memberikan persepsi bahwa korupsi dilakukan oleh kader parpol, dan 50,7 persen persepsi masyarakat menilai korupsi oleh kader untuk kepentingan pembiayaan parpol, serta 67,7 persen untuk pribadi kader parpol tersebut," papar Arifin.

Survei LKPI menunjukkan bahwa 87,7 persen responden menyatakan bahwa prilaku korupsi yang dilakukan oleh kader parpol akan menjadi penilaian untuk memilih kader parpol dan parpol pengusung pada saat dilakukan pilkada maupun pemilu.

Dari hasil survei ketika 1.225 responden diberikan pertanyaan parpol mana yang akan dipilih jika pemilu digelar hari ini, maka hasilnya tingkat keterpilihan Parpol adalah sebagai berikut:

1. PDI Perjuangan (17, 8 persen)
2. GOLKAR ( 15,2 persen)
3. Partai Demokrat (10,8 persen)
4. PKB (8,8 persen)
5. NASDEM (8,1 persen)
6. PKS (6,9 persen)
7. GERINDRA (6,6 persen)
8. PSI (4,2 persen)
9. PAN (3,1 persen)
10. PPP (2,9 persen)
11. HANURA (1,6 persen)
12. Partai lainnya di bawah 0,5 persen

KEYWORD :

LKPI OTT KPK PDI Perjuangan Gerindra




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :