Jum'at, 19/04/2024 22:21 WIB

Kementan Genjot Diversifikasi Pangan Lokal Berbasis Inovasi dan Teknologi

Pendekatan berbasis inovasi dan teknologi ini sekaligus mendukung pembangunan pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan menciptakan daya saing produk pertanian dalam menggairahkan ekspor.

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menyatakan komitmen penuh dalam mendorong pengembangan diversifikasi pangan lokal, yang berbasis inovasi dan teknologi.

Komitmen itu dia sampaikan saat meninjau pameran berbagai olahan pangan lokal dalam acara peresmian gedung Lappo`ase Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan di Pasar Minggu Jakarta, Rabu, (30/12).

Pendekatan berbasis inovasi dan teknologi ini sekaligus mendukung pembangunan pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan menciptakan daya saing produk pertanian dalam menggairahkan ekspor.

"Jangan merasa puas dengan prestasi yang sudah kita terima di tahun ini. Kedepan, kita harus taklukan lagi tantangan tantangan dunia sehingga kita berharap prestasi dunia di tahun 2021 dapat kita capai," kata Mentan Syahrul.

 

Terkait peresmian Gedung Lappo` Ase, Mentan Syahrul meminta agar dimaksimalkan penggunaannya dalam pembangunan sektor pertanian sehingga menjadi bagian penting untuk keberhasilan sektor pertanian.

"Gedung ini harus dipastikan menjadi rahmat bagi negara, bangsa dan pembangunan sektor pertanian. Gedung ini harus menjadi bagian upaya upaya dalam pemenuhan kebutuhan sesuai bidang, tugas dan keahliannya," kata Syahrul.

Dikesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi menuturkan Gedung Lappo` Ase ini merupakan gedung pusat perlindungan tanaman pangan dan ruang pameran pangan lokal.

Dia menambahkan, gedung tersebut juga akan menjadi contoh pembudidayaan/peternakan Tyto Alba (burung hantu) sebagai predator alami hama tikus atau predator sejati sahabat petani.

"Kami sudah membuat inovasi-inovasi baru terobosan baru pangan lokal yang bisa didorong ini tugas kami. Selanjutnya yang industri ini harus didorong supaya bisa mendunia (ekspor). Dan burung hantu ini adalah predator sejati hama tikus, mampu memangsa 3 hingga 5 ekor perhari sehingga mampu menekan ham tikur secara alami, efektif dan ramah lingkungan," ucap Suwandi.

Suwandi juga mengatakan selain pengembangan diversifikasi pangan lokal, komoditas pangan pokok juga dipastikan menjadi fokus pemerintah yakni terdapat sebelah komoditas pangan pokok, salah satunya beras.

eberapa langkah yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas adalah memperluas area tanam baru, meningkatkan indeks pertanaman, mengenalkan indeks pertanaman (IP) 400 serta mengembangkan lahan food estate.

"Ada 8 langkah terobosan tanaman pangan yang tahin depan siap untuk dilakukan diantaranya korporasi pertanian, padi IP 400, food estate yang dibantu dengan fasilitas KUR dan program Kostraling dan seterusnya dengan komitmen kami bekerja penuh integritas menjalankan amanah sesuai target target yang telah diamanahkan," ujarnya.

KEYWORD :

diversifikasi pangan lokal Syahrul Yasin Limpo Inovasi Teknologi Suwandi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :