Kamis, 18/04/2024 17:34 WIB

Beijing Kembali Perketat Pembatasan COVID-19

China berencana memvaksinasi 50 juta orang dalam kelompok berisiko tinggi sebelum liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu mulai 11 Februari.

Seorang pria membeli masker di sebuah toko obat setelah wabah virus corona baru dan penutupan kota, di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, pada 29 Januari 2020. (Foto: Reuters)

Beijing, Jurnas.com - Beijing memperketat pembatasan virus corona (COVID-19) karena kekhawatiran bahwa perjalanan massal China selama periode liburan dapat menyebabkan kasus melonjak di ibu kota.

Dilansir dari Reuters, sebuah pertemuan yang dipimpin oleh bos partai Komunis ibu kota, Cai Qi, mendesak semua distrik di Beijing untuk memasuki mode "darurat", menyegel kompleks perumahan dan desa tempat infeksi ditemukan.

Distrik Shunyi, tempat semua kasus COVID-19 baru-baru ini dilaporkan, menyatakan mode masa perang dan menguji semua 800.000 warganya. Semua kasus yang dilaporkan pada Sabtu (26/12) adalah kontak dekat dari kasus sebelumnya.

Distrik Chaoyang, yang bertetangga dengan Shunyi, telah menyelesaikan pengujian 234.413 orang di tiga lingkungan, tanpa ada yang dinyatakan positif. Orang yang belum menerima hasil tesnya tidak diizinkan keluar, kata pemerintah kabupaten.

Beberapa kompleks perumahan di Tongzhou telah menerapkan kembali pemeriksaan suhu saat masuk dan jumlah pintu masuk telah dikurangi, menurut laporan media lokal.

China sebagian besar telah mengendalikan COVID-19 tetapi kasus sporadis muncul kembali di sejumlah kecil kota. Global Times mengatakan, pihak berwenang berencana memvaksinasi 50 juta orang dalam kelompok berisiko tinggi sebelum liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu mulai 11 Februari.

Beijing telah meminta pegawai sipilnya untuk tinggal di kota itu dari 1 Januari hingga hari libur dan meminta masyarakat untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu selama periode tersebut.

Tempat-tempat umum seperti taman hiburan dan gereja telah mengurangi jam operasinya. Beberapa gereja Katolik di Beijing, termasuk Gereja Katolik Wangfujing, telah berhenti menerima pengunjung gereja dan menghentikan kegiatan kelompok, kata keuskupan agung Beijing di situsnya.

KEYWORD :

Kasus Corona China Tahun Baru Imlek




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :