Sabtu, 20/04/2024 09:21 WIB

AS Sanksi Suriah Agar Assad Akhiri Perang

Jutaan orang telah meninggalkan Suriah dan jutaan lainnya telah mengungsi secara internal sejak tindakan keras Assad terhadap pengunjuk rasa pada tahun 2011 yang menyebabkan perang saudara dengan Iran dan Rusia yang mendukung pemerintah dan AS mendukung oposisi.

Presiden Suriah Bashar Assad (Foto: Financial Tribune)

Washington, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi baru terhadap Suriah, yang menargetkan bank sentralnya dan memasukkan beberapa orang dan entitas dalam daftar hitam dalam upaya berkelanjutan memotong dana pemerintah Presiden Bashar al-Assad.

Tindakan terbaru, berdasarkan sanksi yang diberlakukan terhadap Suriah awal tahun ini, menandai putaran lain dalam kampanye AS dalam mendorong pemerintah Assad kembali ke negosiasi yang dipimpin PBB untuk mengakhiri perang yang hampir berlangsung selama satu dekade di negara itu.

"AS akan terus mencari pertanggungjawaban bagi mereka yang memperpanjang konflik ini," kata Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Reuters.

Jutaan orang telah meninggalkan Suriah dan jutaan lainnya telah mengungsi secara internal sejak tindakan keras Assad terhadap pengunjuk rasa pada tahun 2011 yang menyebabkan perang saudara dengan Iran dan Rusia yang mendukung pemerintah dan AS mendukung oposisi.

Dalam pernyataan terpisah, Departemen Keuangan AS mengatakan sanksi baru itu menambahkan dua individu, sembilan entitas bisnis, dan Bank Sentral Suriah ke Daftar Warga Negara yang Ditunjuk Khusus dan Orang yang Diblokir Washington.

Departemen Luar Negeri AS juga menunjuk Asma al-Assad, istri presiden Suriah kelahiran Inggris, menuduhnya menghalangi upaya resolusi politik untuk perang, dan beberapa anggota keluarganya, kata Pompeo. Asma al-Assad sebelumnya terkena sanksi pada bulan Juni.

Di antara mereka yang masuk daftar hitam adalah Lina Mohammed Nazir al-Kinayeh, salah satu penasihat utama Assad; suaminya, anggota parlemen Suriah Mohammed Hammam Mohammed Adnan Masouti; beberapa bisnis afiliasi pemerintah; dan Jenderal Kifah Moulhem, komandan organisasi Intelijen Militer Suriah.

Saksi tersebut membekukan semua aset AS dari daftar hitam itu dan umumnya melarang orang Amerika untuk menanganinya. Non-Amerika yang terlibat dalam transaksi tertentu dengan orang-orang dan entitas yang ditargetkan juga dapat terkena sanksi.

KEYWORD :

Bashar al-Assad Sanksi Amerika Serikat PBB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :