Sabtu, 20/04/2024 15:46 WIB

Minamas Plantation Komitmen Terapkan Zero Burning

Di bidang penanganan karhutla, hingga saat ini Minamas Plantation terus memantau situasi yang berlangsung di seluruh lokasi perusahaan dengan seksama.

Kebakaran hutan Amazon (Foto: UPI)

Jakarta, Jurnas.com - Chief Executive Officer (CEO) Minamas PlantationShamsuddin Muhammad menyatakan komitmen untuk terus memastikan tidak terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Sejak awal, kami selalu menerapkan praktik kebijakan zero burning untuk mencegah kebakaran hutan saat musim kering," kata Shamsuddin pada webinar Startegi Multipihak Industri Sawit Cegah Karhutla yang digelar Forum Wartawan Pertanian (Forwatan), Kamis (17/12).

Shamsuddin menjelaskan, di bidang penanganan karhutla, hingga saat ini Minamas Plantation terus memantau situasi yang berlangsung di seluruh lokasi perusahaan dengan seksama.

Pemantauan tersebut dilakukan setiap hari melalui sistem Plantation Location Intelligent Universal Management (latinum) dengan menggunakan data-data dari satelit pada titik panas di peta area konsesi untuk dapat mendeteksinya dengan cepat.

"Seluruh titik api yang terdeteksi akan segera dilaporkan kepada pihak berwenang dan prosedur yang sama juga diterapkan dalam standar operasional perusahaan," ujarnya.

Sedangkan di bidang pencegahan karhutla, lanjut Shamsuddin, Minamas Plantation juga memiliki program pendekatan masyarakat melalui program Desa Mandiri Cegah Api (DMCA) yang dibentuk sejak tahun 2014.

Program DMCA tersebut dilaksanakan di setiap desa-desa sekitar operasional perusahaan, yang hingga kini sudah mencapai 34 desa atau mencakup total area desa binaan seluas 161 ribu hektare.

"Melalui program DMCA tersebut, pemahaman akan bahaya karhutla dapat terus meningkat di masyarakat secara luas," ujarnya.

Shamsuddin menambahkan, beberapa program baru juga kini mulai dilakukan yaitu Program Guru Peduli Api (PGPA) yang melibatkan setidaknya 662 Guru dan Kepala Sekolah di 60 sekolah di sekitar wilayah operasional Perusahaan serta Program Penghargaan Desa Bebas Api.

Selain itu, Minamas Plantation juga bekerja sama dengan pemerintah lokal untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat melalui Masyarakat Peduli Api (MPA).

Tercatat hingga tahun 2020, Minamas Plantation telah bekerja sama dengan Universitas Riau, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Jambi dan Universitas Sriwijaya dan Universitas Palangkaraya.

"Perpanjangan program ini terus dilakukan dan saat ini kerjasama dengan Universitas Tanjungpura untuk program yang sama dengan jumlah lima desa yang akan mendapatkan pendampingan," ujarnya.

"Dengan dukungan dan kerjasama masyarakat, Minamas berkomitmen untuk sepenuhnya memastikan inisiatif-inisiatif tersebut dilaksanakan dengan partisipasi masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan sehingga ada keikutsertaan secara penuh demi terciptanya lingkungan yang aman dan berkelanjutan," sambungnya.

Sementara itu Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Kasdi Subagyono mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh Minamas Plantation.

"Oleh sebab itu, hal ini harus direplikasi sebagai role model atau bahkan menjadi centre of excellence. Selain itu, semoga poin-poin dari hasil diskusi ini dapat menjadi pedoman sehingga kesiapan setiap pihak dalam pencegahan Karhutla menjadi lebih optimal," ujar Kasdi.

Kasdi juga menyampaikan bahwa Kementan telah membentuk Brigade Kebakaran Lahan Perkebunan dan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) di Provinsi, Kabupaten/Kota yang wilayahnya sering terjadi kebakaran lahan.

"Kami berharap, semua pihak harus berkolaborasi dan bekerja sama dalam upaya pencegahan karhutla tahun depan," ujar Kasdi.

KEYWORD :

Minamas Plantation Shamsuddin Muhammad Kebakaran Hutan Ditjen Perkebunan Kasdi Subagyono




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :