Selasa, 23/04/2024 21:39 WIB

Peru Tunda Uji Coba Vaksin COVID-19 China, Ada Apa?

Sebanyak 60.000 di seluruh dunia telah menggunakan vaksin Sinopharm, termasuk sukarelawan di Argentina, Rusia dan Arab Saudi.

Vaksinasi flu selama kehamilan aman bagi ibu dan anak-anak, sebuah studi baru ditemukan. Foto milik HealthDay News

Lima, Jurnas.com - Peru menghentikan sementara uji klinis vaksin virus corona baru (COVID-19) yang dibuat raksasa obat China Sinopharm setelah mendeteksi masalah neurologis di salah satu sukarelawan uji coba.

Dilansir dari AFP, Institut Kesehatan Nasional mengatakan, mereka telah memutuskan menghentikan uji coba setelah seorang relawan mengalami kesulitan menggerakkan lengan mereka, menurut media lokal.

"Beberapa hari yang lalu kami memberi isyarat, karena kami diminta, kepada otoritas regulasi bahwa salah satu peserta kami dalam uji coba menunjukkan gejala neurologis seperti kondisi yang disebut sindrom Guillain-Barre," kata kepala peneliti German Malaga kepada media lokal, Jumat (11/12).

Sindrom Guillain-Barre adalah kelainan langka dan tidak menular yang memengaruhi pergerakan lengan dan kaki. Peru mengumumkan keadaan darurat kesehatan sementara di lima wilayah pada Juni tahun lalu menyusul beberapa kasus.

Pada tahun 1970-an, kampanye untuk memvaksinasi orang Amerika terhadap strain flu babi yang diduga menghancurkan setelah sekitar 450 orang yang divaksinasi mengembangkan sindrom tersebut, yang juga dapat menyebabkan kelumpuhan.

Uji klinis Peru untuk vaksin Sinopharm akan selesai minggu ini, setelah menguji sekitar 12.000 orang.

Jika berhasil, pemerintah Peru diharapkan membeli hingga 20 juta dosis vaksin Sinopharm untuk penyuntikan dua pertiga dari populasinya. Namun hasil itu diperkirakan belum akan diketahui hingga pertengahan 2021.

Sebanyak 60.000 di seluruh dunia telah menggunakan vaksin Sinopharm, termasuk sukarelawan di Argentina, Rusia dan Arab Saudi.

Peru memiliki salah satu tingkat kematian per kapita tertinggi di dunia akibat virus, yang hingga Jumat telah menyebabkan 36.499 kematian dan 979.111 infeksi.

Pandemi telah memukul ekonomi negara Amerika Selatan itu dengan keras, dengan PDB anjlok lebih dari 30 persen pada kuartal kedua.

KEYWORD :

Vaksin China Vaksin Sinopharm Peru Tunda Vaksin China




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :