Rabu, 24/04/2024 01:58 WIB

YLKI: Revisi Libur Panjang Akhir Tahun Tidak Efektif

Masyarakat sudah terlanjur merencanakan jadwal perjalanan di akhir tahun, sebagaimana janji pemerintah sejak awal bahwa libur Idul Fitri akan dikonversi menjadi libur akhir tahun

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi

Jakarta, Jurnas.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai revisi libur panjang akhir tahun yang diputuskan pemerintah, tidak efektif untuk membendung arus mudik di akhir tahun.

Pasalnya, masyarakat sudah terlanjur merencanakan jadwal perjalanan di akhir tahun, sebagaimana janji pemerintah sejak awal bahwa libur Idul Fitri akan dikonversi menjadi libur akhir tahun, berbarengan dengan libur Natal dan tahun baru.

"Konteks janji pemerintah waktu itu, dengan asumsi bahwa wabah Covid-19 di Indonesia di akhir tahun 2020 sudah melandai dan bisa dikendalikan. Faktanya hal tersebut tidak terjadi, yang ada malah sebaliknya," ujar Ketua YLKI Tulus Abadi pada Selasa (8/12).

"Sebagian masyarakat sudah kadung membeli tiket perjalanan sebelum pemerintah merevisi jadwal libur panjang, tak mungkin membatalkan hanya karena pemerintah merevisi jadwal libur tersebut," sambung dia.

Tulus melanjutkan, maksud hati merevisi libur panjang untuk memangkas arus pergerakan manusia, rupanya kini malah menjadi hal yang kontraproduktif, sebab konsentrasi massa akan menumpuk pada 24-27 Desember.

"Dengan kata lain hal ini akan menciptakan kemacetan yang lebih panjang di jalan raya/jalan tol, alias membuat kerumunan baru yang lebih masif. Juga akan terjadi penumpukan dan antrian panjang di stasiun, bandara dan terminal bus," tegas Tulus.

Menurut Tulus, tidak ada cara lain kecuali teguh dan konsisten menegakkan aturan protokol kesehatan (prokes), khususnya di area dan titik kerumunan massa.

"Masyarakat yang memang harus melakukan perjalanan, maka jangan kendor dan meremehkan dengan pelaksanaan protokol kesehatan, tanpa kompromi. Di area pelayanan publik, seperti bandara, stasiun dan terminal harus menambah petugas lapangan untuk konsisten menegakkan prokes. Jangan ada alasan lonjakan jumlah penumpang kemudian petugas kedodoran dalam pengawasan, dan akhirnya terjadi pelanggaran masif," tandas dia.

KEYWORD :

Libur Akhir Tahun Liburan Panjang YLKI Tulus Abadi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :