Kamis, 25/04/2024 02:06 WIB

Tenaga Kesehatan Bakal Diberikan 1,2 Juta Vaksin Sinovac

Tenaga kesehatan yang akan divaksin adalah para asisten tenaga kesehatan dan tenaga penunjang

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Letjen (Purn) Terawan Agus Putranto

Jakarta, Jurnas.com - Tenaga Kesehatan (Nakes) jadi prioritas diberikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang baru saja tiba semalam sebanyak 1,2 juta dosis..

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan tenaga kesehatan yang akan divaksin adalah para asisten tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang bekerja pada fasilitas pelayanan.

Kementeriannya kata dia, telah menyiapkan jumlah sasaran dan kebutuhan vaksin pada tiap kabupaten/kota.

"Selanjutnya data tersebut dimasukkan dalam tim sistem informasi KPCPEN yang akan menyiapkan dalam bentuk data sasaran, by name by address," jelas Menteri Terawan saat memberikan pernyataan pers secara virtual, Senin.

Sedangkan distribusi vaksin akan dilakukan sesuai dengan prosedur cara distribusi obat yang baik atau CDOP untuk menjamin kualitas hingga diterima masyarakat.

Vaksin akan didistribusikan ke gudang di dinas kesehatan provinsi, kemudian diedarkan ke dinas kesehatan-dinas kesehatan di bawahnya, tambah dia.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia menerima 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac China, Minggu malam.

Presiden Joko Widodo juga mengupayakan sebanyak 1,8 juta dosis vaksin bisa tiba di Indonesia pada Januari 2021.

"Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus lalu," ujar Presiden Joko Widodo pada Minggu malam saat memberikan keterangan pers secara virtual.

Selain vaksin dalam bentuk jadi, pemerintah juga akan mendatangkan 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku pada bulan ini.

Sementara Januari mendatang akan tiba sebanyak 30 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku yang akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin, jelas Jokowi, panggilan Joko Widodo.

"Kita amat bersyukur alhamdulillah vaksin sudah tersedia. Artinya, kita bisa mencegah meluasnya wabah Covid-19. Tapi, untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," kata Presiden.

Kepala Negara menegaskan, seluruh prosedur ilmiah dalam rangka persiapan vaksinasi harus dilalui dengan baik untuk menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat serta meningkatkan efektivitas vaksin Covid-19 tersebut.

Nantinya, pertimbangan ilmiah serta hasil akhir uji klinis yang akan menentukan kapan vaksinasi Covid-19 dapat dilakukan.(Anadolu Agency)

KEYWORD :

Vaksin Covid-19 Sinovac Tenaga kesehatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :