Sabtu, 20/04/2024 11:54 WIB

Aksi Tolak Kedatangan Habib Rizieq Shihab di Medan Masih Berlanjut

Kami warga Kota Medan, tidak mentolerir segala kegiatan yang merongrong pemerintah dalam merealisasikan program-program kerjanya.

Ratusan massa dari Aliansi Masyarakat Kota Medan menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Sumut, Jumat (27/11). (Foto: Sipa Munthe)

Medan, Jurnas.com - Aksi penolakan rencana kedatangan Habib Rizieq Shihab di Medan masih berlanjut. Ratusan warga Kota Medan mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Kota Medan menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Sumut, Jumat (27/11).

Massa yang berasal dari Badan Koordinasi Pemuda Muslim Sumatera Utara (Bakopam), Reformasi Masyarakat Nusantara (Forman), Barisan Minang Bersatu, Aliansi Masyarakat An-Nahtdieen Anti Narkoba (Amaan), dan Ibu-Ibu Medan Bersatu, dengan tegas menyatakan menolak kedatangan Habib Rizieq Shihab ke Medan.

"Kami warga Kota Medan, tidak mentolerir segala kegiatan yang merongrong pemerintah dalam merealisasikan program-program kerjanya," teriak Hendrawan Siregar dari Forman, di depan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat (27/11/2020).

Dalam orasinya, ia juga mendesak aparat untuk bertindak tegas terhadap segala kegiatan atau gerakan intoleran yang dapat memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Senada, orator dari Barisan Minang Bersatu, Harry Dahlansyah, dihadapan ratusan massa menegaskan bahwa mereka mendukung sepenuhnya gerakan pemerintah, TNI, dan Polri, untuk memberantas kelompok-kelompok radikal dan intoleran di Sumatera Utara.

"Kita adalah umat Islam yang cinta akan perdamaian dan bangsa ini jangan kita pecah belah dengan mengatasnamakan agama. Kita tidak ingin Islam dinodai oleh gerakan kelompok-kelompok radikal dan intoleran itu di Indonesia," serunya yang disambut ratusan massa dengan teriakan takbir.

Dalam tuntutannya, mereka dengan tegas menyatakan siap menjadi garda terdepan untuk menghadang setiap kelompok-kelompok intoleran, ujaran kebencian, dan tindakan yang dapat membahayakan kondusifitas serta mengancam ketahanan nasional.

Selain itu, mereka meminta agar pemerintah, TNI, dan Polri, untuk tidak memberikan izin keramaian kepada kelompok-kelompok tersebut di Sumatera Utara ataupun di Indonesia.

Menyahuti tuntutan massa tersebut, Pelaksana Tugas Kabid Pelayanan Masyarakat Sekretariat DPRD Sumut, Muhammad Sofyan, kepada massa mengatakan kalau para anggota dewan sedang melakukan kunjungan kerja.

"Saat ini anggota DPRD Sumut sedang melakukan kunjungan kerja sehingga saya mewakilinya menerima aspirasi bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian. Bahwa aksi serupa juga sudah dua kali disampaikan kepada kami dan aksi ini adalah aksi yang ketiga dalam dua minggu ini," terangnya kepada massa.

Dia berjanji akan menyampaikan tuntutan tersebut kepada pimpinan dewan untuk dapat ditindaklanjuti.

"Berkas tuntutan ini sudah kami terima dan akan kami sampaikan kepada pimpinan. Kami berharap kepada bapak dan ibu sekalian maupun saudara-saudari kami untuk dapat pulang kembali ke rumah masing-masing dengan tidak membuat kegaduhan dalam perjalanan pulang," pintanya kepada massa.

Massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib dan menaiki puluhan angkutan umum, ratusan sepeda motor, dan mobil pribadi.

Terlihat puluhan petugas dari Dit Shabara Poldasu dan sebuah mobil water canon berjaga-jaga di depan gedung dewan itu yang telah dipagari dengan kawat berduri. (Sipa Munthe)

KEYWORD :

Medan Penolakan Habib Rizieq Shihab




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :