Jum'at, 26/04/2024 06:39 WIB

Kementan Dorong Banten Jadi Produsen Utama Sayuran dan Buah-buahan DKI Jakarta

Budidaya tanaman menggunakan sistem hidroponik yang kini tengah marak di masyarakat perkotaan perlu didukung lantaran menjadi langkah yang baik dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo bersama Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi. (Foto: Jurnas via BPPSDMP))

 

Serang, Jurnas.com - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi mendorong Banten sebagai produsen utama sayuran dan buah-buahan DKI Jakarta melalui sistem hidroponik.

"Jakarta itu lautan duit yang harus kita manfaatkan. Salah satunya melalui sistem hidroponik," kata Dedi pada acara "Bimbingan Teknis Budidaya Tanaman Sistem Hidroponik Mendukung Kostratani" yang diselenggarakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banten, Jumat (20/11).

Menurut Dedi, tanaman pangan dan holtikultura bisa ditanam menggunakan sistem hidroponik. Kuncinya dengan melakukan pengaturan nutrisi untuk bisa meningkatkan produktivitas.

"Apalagi kalau hidroponiknya dipadukan dengan screen house, itu akan mengontrol mikro climate seperti suhu, cahaya, kelembaban yang intinya bisa menggenjot fotosintesis yang akhirnya bisa menggenjot produktivitas," kata Dedi.

Dedi mengatakanb bahwa sistem hidroponik yang merupakan wujud urban farming tidak memerlukan lahan luas. Intinya, produktivitas bisa meningkat dan bisa menghasilkan uang.

Untuk itu, Dedi meminta penyuluh agar lebih aktif dalam menggenjot produksi pangan melalui keilmuan yang ditransfer kepada petani. "Saya sangat berharap petani bisa mendapatkan peluang sebesar-besarnya melalui media hidroponik ini, melalui smart farming ini," ujar Dedi.

"Penyuluh itu otaknya petani. Kalau petani pintar berarti penyuluhnya pintar. Kalau petani pintar, berarti dia mampu meningkatkan produkivitasnya," sambungnya.

Dedi juga kembali menegaskan bahwa Kementan mendukung penuh sistem hidroponik. Salah satu bentuk dukungannya melalui Kostratani yang akan mendukung kegiatan pelatihan kepada penyuluh dan petani.

"Di sini ada BPTP Banten yang akan mendukung pelatihan, pendampingan dan pengawalan sistem hidroponik ini yang akan menggenjot produktivitas," ujarnya.

Tak ada kata lain, produktivitas menurut Dedi adalah hal utama yang harus dikejar mengingat tujuan pembangunan pertanian adalah menyediakan pangan bagi seluruh rakyat indonesia.

"Maka itu, jadilah penyuluh yang dirindukan dan dicintai petani. Penyuluh dirindukan dan dicintai petani, berarti intensif bersama petani. Kalau penyuluh selalu bersama petani, dirindukan dan dicintai petani, maka apapun pesan yang disampaikan akan berhasil diserap petani," tutur Dedi.

Pada beberapa kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menilai budidaya tanaman menggunakan sistem hidroponik yang kini tengah marak di masyarakat perkotaan perlu didukung lantaran menjadi langkah yang baik dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

"Uurban farming melalui budidaya tanaman sistem hidroponik selain bisa menambah pendapatan juga mendukung langkah pemerintah dalam rangka ketahanan pangan," kata Syharul.

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, Syahrul meminta semua pihak mesti aktif menemukan berbagai cara untuk terus mengembangkan pertanian berbasis teknologi.

"Tren hidroponik ini harus terus dikembangkan didukung dengan teknologi yang didorong sosialisasinya oleh Kostratani," kata mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu.

KEYWORD :

Dedi Nursyamsi Budidaya Tanaman Sistem Hidroponik BPTP Banten Syahrul Yasin Limpo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :