Rabu, 17/04/2024 00:46 WIB

Joe Biden Disebut akan Bawa AS Kembali ke Pakta Nuklir Iran

Pemerintahan Presiden dari Republik Donald Trump telah melepaskan apa yang disebut kampanye tekanan maksimum dan menargetkan bangsa Iran dengan sanksi terberat yang pernah ada.

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. Foto oleh John Angelillo / UPI

Teheran, Jurnas.com - Pakar hubungan internasional dari Italia, Nathalie Tocci percaya bahwa  Joe Biden akan tetap pada komitmennya untuk kembali pada kesepakatan nuklir Iran dan melakukannya tanpa syarat.

Tocci, yang merupakan penasihat khusus mantan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini, membuat pernyataan itu dalam sebuah wawancara dengan Press TV pada Kamis (19/11).

"Ya, saya yakin Biden akan tetap berpegang pada komitmennya kembali ke JCPOA dan melakukannya tanpa syarat. Namun, kembalinya AS pada pakta tidak akan tanpa syarat tetapi akan bergantung pada langkah-langkah Iran kembali ke kepatuhan penuh," ujar Tocci,  yang pernah menjabat sebagai Direktur Istituto Affari Internazionali.

"Dengan kata lain, saya mengharapkan pengembalian yang bersih dan tidak bersyarat tetapi merupakan kepatuhan bersyarat langkah demi langkah untuk proses kepatuhan," sambungnya.

Pemerintahan Presiden dari Republik Donald Trump telah melepaskan apa yang disebut kampanye tekanan maksimum dan menargetkan bangsa Iran dengan sanksi terberat yang pernah ada.

Seorang kritikus Trump, pemenang yang diproyeksikan pada pemilu 2020, Biden, mengatakan akan mengembalikan AS ke kesepakatan nuklir Iran sebagai titik awal untuk negosiasi lanjutan.

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif telah menyatakan kesiapan Republik Islam untuk mengadakan pembicaraan tentang masalah baru dengan AS, tetapi mengatakan bahwa negara tidak akan pernah merundingkan kembali masalah yang telah diselesaikan melalui negosiasi.

Zarif membuat pernyataan tersebut sebagai tanggapan terhadap Trump, yang bersikeras bahwa Iran harus melepaskan kesepakatan nuklir 2015 yang diraihnya di bawah pemerintahan Obama dengan enam kekuatan dunia, dan menyimpulkan kesepakatan baru dengan pemerintahan Trump.

Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan bahwa pemerintahan baru AS perlu beralih dari sikap ancaman terhadap Iran menjadi mencari peluang dengan negara itu.

Berbicara pada pertemuan kabinet di Teheran pada hari Rabu, Rouhani mengatakan pemerintahan AS yang akan datang akan kembali ke situasi di mana aturan dihormati.

"Dengan situasi yang telah terjadi, kami ke depan akan beralih dari atmosfir ancaman yang diciptakan oleh pemerintahan AS nakal ini menjadi salah satu peluang," katanya. 

KEYWORD :

Paktan Nuklir Joe Biden Donald Trump Iran Nathalie Tocci




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :