Selasa, 23/04/2024 15:36 WIB

Belajar dari Kegagalan Soeharto, Syahrul Optimistis Food Estate di Kalsel Berhasil

Progres realisasi pelakasanaan food estate di Kalimantan Tengah hingga saat ini sudah mencapai 63,40% atau sekitar 19 ribu hektare dari total target 30 ribu hektare.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat berdiskusi dengan awak media di salah satu gazebo di sudut taman Kementerian Pertanian (Kementan) pada Selasa 17 November 2020. (Foto: Humas Kementan/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo optimistis pengembangan food estate (lumbung pangan) di Kalimatan Tengah akan berhasil dengan pendekatan teknologi dan mekanisasi.

Hal itu disampaikan saat menyempatkan berdiskusi dengan awak media di salah satu gazebo di sudut taman Kementerian Pertanian (Kementan), Selasa (17/11).

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu mengatakan sudah mempelajari dan mencatat penyebab kegagalan Proyek Lahan Gambut Sejuta hektare yang dilakukan rezim Presiden Soeharto di Kalimantan Tengah.

"Catatan saya Pak Harto gagal karena hamparan lahan yang diintervensi terlalu luas, kekurangan petani terampil dan belum memaksimalkan penggunaan teknologi," jelas Syahrul.

"Pendekatan pun masih pendekatan-pendekatan proyek. Satu kali berhasil, ketika petani yang didatangkan dari Pulau Jawa kembali, maka proyek tersebut hancur kembali," tambahnya.

Syahrul mengatakan, progres realisasi pelakasanaan food estate di Kalimantan Tengah hingga saat ini sudah mencapai 63,40% atau sekitar 19 ribu hektare dari total target 30 ribu hektare.

Ia memperkirakan target proses pengelolaan lahan program food estate di Kalimantan Tengah selesai pada Desember 2020. Perkiraan itu berdasarkan kemampuan alsintan yang sudah diturunkan ke lokasi tersebut.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Sarwo Edhi mengatakan, komposisi alat mesin pertanian yang dimiliki Kemententerian Pertanian (Kementan) sudah mulai diturunkan pada lokasi food estate yang tersebar di lima kecamatan di Pulau Pisau dan 11 kecamatan di Kapuas.

"Kami sudah siapkan alsintan yang terdiri dari traktor roda dua (TR 2) sebanyak 914 unit dan traktor roda empat (TR4) sejumlah 318 unit," jelasa Sarwo.

Sekadar diketahui, pengembangan food estate merupakan sebuah program jangka panjang pemerintahan Indonesia, yang bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan dalam negeri.

Program food estate ini memiliki konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan dalam suatu kawasan tertentu

 

KEYWORD :

Kegagalan Soeharto Syahrul Yasin Limpo Food Estate




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :