Rabu, 24/04/2024 17:59 WIB

J&J Mulai Uji Coba Dua Dosis Vaksin Kandidat COVID-19 di Inggris

J&J menandatangani perjanjian untuk uji klinis fase ketiga global dua dosis dengan pemerintah Inggris pada bulan Agustus, untuk dijalankan secara paralel dengan uji coba 60.000 orang dari satu suntikan vaksin eksperimental yang diluncurkan pada bulan September.

Ilustrasi Vaksin

London, Jurnas.com - Johnson & Johnson (J&J) meluncurkan uji coba tahap akhir baru di Inggris untuk menguji rejimen dua dosis vaksin virus corona (COVID-19) eksperimentalnya kepada ribuan sukarelawan.

Dilansir dari Reuters, ilmuwan yang memimpin uji coba di Inggris mengatakan, penelitian tersebut akan merekrut 6.000 peserta dari total 30.000 orang di seluruh dunia. Relawan akan direkrut di 17 lokasi di seluruh Inggris.

"Mereka akan diberi dosis pertama baik plasebo atau suntikan eksperimental, yang saat ini disebut Ad26COV2, diikuti dengan dosis kedua atau plasebo 57 hari kemudian," kata  Saul Faus, profesor imunologi anak dan penyakit menular yang ikut memimpin uji coba tersebut di Rumah Sakit Universitas Southampton.

J&J menandatangani perjanjian untuk uji klinis fase ketiga global dua dosis dengan pemerintah Inggris pada bulan Agustus, untuk dijalankan secara paralel dengan uji coba 60.000 orang dari satu suntikan vaksin eksperimental yang diluncurkan pada bulan September.

Jika hasil uji coba satu tembakan positif, perusahaan mengatakan dapat menyederhanakan distribusi jutaan dosis dibandingkan dengan pesaing utama yang membutuhkan dua dosis. Kemanjuran vaksin dosis ganda dapat terpengaruh jika orang gagal kembali untuk mendapatkan suntikan kedua.

Saingannya pekan lalu, Pfizer dan BioNtech mengatakan potensi suntikan vaksin mereka 90% manjur mencegah COVID-19 dalam data sementara dari uji coba tahap akhir, meningkatkan harapan bahwa vaksin untuk melawan penyakit pandemi mungkin siap digunakan segera.

Sementara vaksin Pfizer-BioNtech menggunakan teknologi baru yang dikenal sebagai messenger RNA, J&J menggunakan virus flu untuk mengirimkan materi genetik dari virus corona ke dalam tubuh untuk memicu respons imun.

Platform, yang disebut AdVac, juga digunakan dalam vaksin Ebola yang disetujui awal tahun ini.

"Sangat penting bagi kami untuk melakukan uji coba berbagai vaksin dari banyak produsen berbeda dan kemudian dapat memastikan pasokannya ke Inggris dan populasi global," kata Faust kepada wartawan dalam sebuah pengarahan.

Ilmuwan yang memimpin uji coba Inggris tidak memberikan rincian negara lain yang akan terlibat dalam uji coba dua dosis ini, tetapi mengatakan Inggris adalah lokasi pertama memulainya. Perekrutan ke dalam studi akan selesai pada Maret 2021 dan uji coba akan berlangsung selama 12 bulan.

KEYWORD :

Johnson & Johnson Vaksin COVID-19 Uji Coba Fase Tiga Inggris




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :