Sabtu, 20/04/2024 12:12 WIB

Kementan Tekankan Pentingnya Perguruan Tinggi Wujudkan Pertanian Maju, Mandiri dan Modern

Mekanisasi pertanian menjadikan cara bertani yang modern karena pekerjaan dilakukan dengan cepat, efisiensi, dan menekan kehilangan (losses) dan menghasilkan produk yang kompetitif.

Petani melakukan panen padi di lahan rawa menggunakan mekanisasi (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, termasuk perguruan tinggi dalam mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern.

Demikian disampaikan pada diskusi tentang Hilirisasi Produk Menjadi Bagian Utama dalam rangkaian acara Dies Natalis Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Pangkep, Sulawesi Selatan, Minggu (15/11).

"Untuk bisa berjalan baik tentu kami perlu sinergi dari berbagai unsur, termasuk peran dari perguruan tinggi. Peran perguruan tinggi ini bisa melalui riset mekanisasi pertanian, riset benih unggul, dan riset hilirisasi produk," ujar Suwandi.

Suwandi mengatakan, mekanisasi pertanian menjadikan cara bertani yang modern karena pekerjaan dilakukan dengan cepat, efisiensi, dan menekan kehilangan (losses) dan menghasilkan produk yang kompetitif.

"Maka sangat perlu riset untuk mengembangkan peralatan peralatan modern. Perguruan tinggi khususnya Politani Pangkep ini harus mengambil bagian. Kita akan support terus," kata Suwandi.

Suwandi juga menyampaikan bahwa  tugas pemerintah bersama perguruan tinggi dan pihak terkait adalah menghasilkan riset hilirisasi produk turunan yang mudah diterapkan masyarakat, namun menghasilkan produk pangan berkualitas atau berstandar industri.

Menurut Suwandi ada beberapa pangan lokal yang mulai langka sehingga perlu dikembangkan lagi seperti misalnya hanjeli, hotong ganyong, garut dan gembili.

"Oleh karena itu perlu dikembangkan produk hilirisasi yang market demand, sisi demandnya diperkuat untuk mengubah mindset pangan lokal menjadi lifestyle," ujar Suwandi.

"Terakhir, pentingnya riset lapangan. Mahasiwa praktek langsung melakukan dan menjadi entrepeneur, mejadi petani milenial. Disamping kegiatan pendampingan bisnis dan manajemen," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Politani Pangkep, Darmawan menyebutkan perguruan tinggi menjadi pusat penelitian dan pengabdian masyarakat yang unggul dan inovatif sebagai sumbangsih terhadap pembangunan nasional.

"Oleh karena itu, dari diskusi ini diharapkan Politani dapat terus mengembangkan riset dan inovasi untuk mendapatkan produk terapan, HAKI maupun jurnal," ujarnya.

Ketua Umum Riset Olahan Hasil Perikanan, Politani Pangkep, Adi Surya mengungkapkan masih adanya gap antara orientasi perguruan tinggi dengan industri. Menurutnya, selama ini kampus masih berorientasi dominan pada ilmiah teori, kurang membaca trend, cenderung individu dan masih taraf project oriented.

"Bagaimana industri bisa memanfaatkan perguruan tinggi maka harus ada penyesuaian. Contohnya kurikulum berbasis inovasi, kolaborasi lintas disiplin ilmu, fokus pada keunggulan wilayah, dan banyak menerapkan magang untuk menambah wawasan," jelasnya.

KEYWORD :

Riset Perguruan Tinggi Suwandi Kemeterian Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :