Kamis, 25/04/2024 22:04 WIB

Kebaya Akan Diajukan sebagai Warisan Budaya tak Benda UNESCO

Kongres Berkebaya Nasional akan mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya tak benda (WBtB) ke UNESCO. 

Deputi Bidang Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Nyoman Shuida (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Kongres Berkebaya Nasional akan mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya tak benda (WBtB) ke UNESCO. Hal ini disampaikan Ketua Panitia Kongres Berkebaya Nasional, Lana T Koentjoro, pada Selasa (10/11).

Agenda mendaftarkan kebaya sebagai WBtB merupakan salah satu agenda Kongres Berkebaya Nasional, yang akan digelar pada 21-22 Desember 2020. Selain itu, lanjut Lana, pihaknya juga akan mendorong penetapan Hari Berkebaya Nasional.

"Selain itu juga akan ada serangkaian diskusi untuk membahas pelestarian kebaya, baik dari sisi politik, ekonomi, budaya, sosial, dan psikologi. Dan tentunya acara pemberian penghargaan berkebaya, bagi mereka yang berkomitmen berkabaya," kata Lana dalam konferensi pers daring.

Ditekankan oleh Ketua Umum Perempuan Berkebaya Indonesia, Rahmi Hidayati, Kongres Berkebaya Nasional awalnya akan digelar pada April lalu. Namun pandemi Covid-19 membuat kegiatan ini diundur hingga Desember.

"Kenapa kita perlu kongkres? Karena gerakan perempuan berkebaya secara nasional semakin besar. Teman-teman ini merasa cinta sekali pada kebaya sebagai leluhur bangsa, dan betapa penting mangajak anak muda dan perempuan indonesia lain untuk berkebaya," ujar Rahmi.

Sementara itu, Deputi Bidang Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Nyoman Shuida mendukung pelestarian kebaya sebagai warisan budaya nasional.

Dia memaparkan, upaya mendorong kebaya sebagai WBtB di UNESCO, senapas dengan RPJMN 2020-2024 di bawah poin pemajuan kebudayaan.

"Posisi kebaya bisa menjadi semacam penguatan kebudayaan inklusif. Pintu masuk kebudayaan yang lebih inklusif. Bisa juga jadi diplomasi bidaya dalam perkembangan peradaban dunia," tutur Nyoman.

"Ini sangat strategis kalau misalnya bisa bicara di PBB, atau mempengaruhi Kamala Harris memakai kebaya," sambung dia.

KEYWORD :

Warisan Budaya tak Benda UNESCO Kebaya




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :