Kamis, 25/04/2024 23:55 WIB

Dukungan Kuat di Sangihe, Olly-Steven Makin Percaya Diri Membangun Sulut

Olly bisa membawa Presiden dan Menteri-Menteri untuk membawa program pembangunan ke Sulawesi Utara.

Disambut hangat warga Kepulauan Sangihe, Olly Dondokambey, Cagub (petahana) Sulawesi Utara 2020

Sangihe, Jurnas.com - Dukungan publik Sulawesi Utara kepada pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur Olly Dondokambey-Steven Kandouw terus mengalir, dan bertambah banyak dari hari ke hari.

"Dimana-mana kami datang, sambutan masyarakat sangat baik. Dukungan masyarakat terus mengalir, dan masyarakat tambah hari tambah buat saya percaya diri," jelas Olly saat Pelantikan Relawan Milenial Olly Steven di Desa Likuang, Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Senin (9/11/2020).

Pada kesempatan itu, Olly datang bersama Calon Wakil Gubernur Steven Kandouw, Ketua DPRD Provinsi Sulut Dr. Andi Silangen, juga hadir Mantan Bupati Sitaro Toni Supit, Mantan Bupati Sangihe HR Makagansa, dan Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong.

Secara khusus, Olly menyebut Wakil Bupati Kepulauan Sangihe dengan nama kesayangan, pak Embo, sekaligus memberikan doa dan ucapan selamat karena berulang tahun pada hari itu.

Olly mengaku bangga karena makin hari dukungan masyarakat kepada paslon nomor urut 3 semakin banyak. Sebab masyarakat bisa merasakan pemimpin yang benar-benar bisa bekerja dan dapat dipercaya membangun Sulawesi Utara.

"Hari-hari ini banyak yang beri dukungan. Bahkan datang ke rumah karena dia tau mana yang menang, dia tau mana yang mo menang," ungkapnya.

Olly menyebut tugas dan tanggung jawab pemimpin adalah bagaimana mensejahterakan masyarakat, dan kemudian rakyat akan percaya untuk memilih kembali. Sebaliknya, pemimpin jangan hanya janji dan membuat takut rakyat, ataupun menakut-nakuti rakyat.

Ia mengaku kaget, lawan politiknya berkampanye dan mengatakan selama ini Olly-Steven tidak memberi perhatian pada Sangihe, padahal perhatian penuh telah diberikan secara maksimal dan sepenih hati. Bukan hanya saat jadi Gubernur, tapi sejak menjabat anggota DPR selama 11 tahun.

"Saya Gubernur 5 tahun, dan sejak saya jadi anggota DPR jalan-jalan ini jadi dibangun. Jalan Minahasa Selatan jadi. Karena saya ketua badan anggar DPR," kata Olly.

Lebih-lebih ketika jadi Gubernur, Olly yang punya akses langsung ke pemerintah pusat bisa membawa Presiden dan Menteri-Menteri untuk membawa program pembangunan ke Sulawesi Utara. Sebut diantaranya mentri keuangan, Menteri Komunikasi dan Unformatika, Menteri Perhubungan, sampai Presiden Jokowi pun sudah diajak keliling Sulawesi Utara.

"Di era sebelumnya kalau kalian tanya apakah ada yang seperti itu? tidak ada," jelasnya.

Ia menilai sebenarnya lebih gampang membuat Sangihe lebih maju, kalau fungsi kordinasi antar pemerintah Pusat dan Daerah berjalan dengan baik. Sebab gubernur itu perwakilan pemerintah pusat yang ada di daerah, sehingga semua kebijakan Kabupaten dan Kota harus berkordinasi dengan pemerintah provinsi, agar manfaat-manfaat bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, khusuanya di Pulau Sangihe.

Kata Olly, jangan sampai karena ego sektoral kemudian masyarakat dijadikan korban. Rakyat butuhkan bantuan sentuhan dari pemerintah, ketika bantuan datang dihambat oleh pemerintah itu sendiri.

"Ini yang menjadi catatan bagi kita, agar kalau memilih pemimpin harus melihat rekam jejaknya," jelas Olly.

Terkait rekam jejak, Olly menyebut dua lawannya di Pilkada sudah terekam, jadi tidak usah lagi melihat rekam jejaknya karena sudah diperlihatkan sendiri oleh mereka dan yang mendukungnya.

Olly mengingatkan bahwa salah satu syarat menjadi pemimpin adalah menguasai substansi sehingga bisa bekerja dengan benar.

"Kalau pemimpin tidak menguasai substansi, maka ini bisa jadi pembohongan publik, pembohongan pada masyarakat," ujarnya.

Olly yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Sulawesi Utara menyinggung para calon lawannya di Pilkada Sulawesi Utara berkampanye kemana-mana tanpa memegang substansi. Bahkan menyampaikan hal-hal yang salah kepada masyarakat.

Sebagai contoh, ada calon yang kampanye ke mana-mana dan mereka bilang setiap desa mau dikasih dana Rp200 juta per desa. Pertanyaannya, kata Olly, mau ambil uang dari mana? Sementara biaya APBD Provinsi masuk hanya Rp1,9 triliun. "Sekarang karena kami kerja keras selama lima tahun, bisa naik jadi Rp 4,1 triliun," kata Olly. (***)

KEYWORD :

Olly Dondokambey Sangihe Pilkada Presiden Jokowi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :