Jum'at, 19/04/2024 19:54 WIB

Tahanan Palestina Akhiri Mogok Makan Setelah 103 Hari

Maher Al-Akhras, seorang tahanan asal Palestina, mengakhiri mogok makannya setelah 103 hari

Tahanan Palestina di penjara Israel Maher Al-Akhras, yang melakukan mogok makan selama 80 hari, berbicara kepada media, menerima perawatan medis di rumah sakit di Rehovot, Israel pada 14 Oktober 2020 [Mostafa Alkharouf - Anadolu Agency]

Jakarta, Jurnas.com - Maher Al-Akhras, seorang tahanan asal Palestina, mengakhiri mogok makannya setelah 103 hari tanpa makan pada Jumat (06/11) waktu setempat.

Masyarakat Tahanan Palestina mengonfirmasi keputusannya dalam pernyataan resmi yang mengatakan otoritas penjara Israel akan membebaskannya pada 26 November mendatang.

Al-Akhras, 49, dari kota Jenin, Tepi Barat, memulai aksi mogok makan setelah dia ditahan di bawah kebijakan Israel yang kejam yang memungkinkan pihak berwenang menahan tahanan selama lebih dari satu tahun tanpa dakwaan atau pengadilan.

Dia akan menghabiskan 20 hari sampai dibebaskan di Rumah Sakit Kaplan di mana dia akan menerima perawatan, kata pernyataan itu.

Istrinya, Taghreed Al-Akhras mengatakan bahwa kemenangan ini bukan untuk dia sendiri. Ini adalah kemenangan bagi semua rekannya yang menantang penahanan administratif dengan melakukan mogok makan.

"Pemogokannya membuat dunia mendengarkan suara para tahanan dan mengetahui tentang penderitaan mereka yang berada di bawah penahanan administratif."

Sekitar 4.400 tahanan politik Palestina mendekam di penjara Israel, menurut badan Palestina. Angka tersebut mencakup 39 wanita dan 155 anak.

KEYWORD :

Tahanan Palestina Maher Al-Akhras Mogok Makan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :